17 Tahun Tsunami Aceh, Darud Donya Aceh Berterima kasih kepada Dunia.

TN.ACEH l — Pemimpin Darud Donya Aceh Cut Putri menyampaikan setinggi-tinggi terima kasih kepada negara-negara di seluruh dunia, atas bantuan yang diberikan kepada Aceh dalam musibah gempa dan tsunami tahun 2004 silam. Hal ini disampaikan Cut Putri dalam rangka memperingati 17 tahun tsunami Aceh, 26/12/2021.

“Kepedulian masyarakat Internasional kepada Aceh saat itu telah menunjukkan, bahwa tanpa memandang asal usul golongan, kita semua warga dunia mampu bersatu padu atas nama kemanusiaan,” ujar Cut Putri Pemimpin Darud Donya Aceh.

Cut Putri juga mengalami kejadian tsunami Aceh tahun 2004, dan merekam peristiwa tersebut. Setelah mengarungi perjuangan yang berat, akhirnya Cut Putri berhasil menayangkan rekaman videonya di hampir seluruh stasiun televisi nasional dan internasional, yang saat itu terus menayangkan berulang-ulang selama berbulan-bulan.

Melalui video Cut Putri itulah seluruh dunia tergerak untuk memberikan bantuan. Video tsunami Cut Putri tercatat sebagai rekaman audio visual pertama di dunia, yang menggambarkan langsung kedahsyatan peristiwa tsunami.

Oleh dunia, video itu dianggap sebagai sumbangsih terbesar abad ini, dan menjadi karya yang paling spektakuler karena mampu menggerakkan seluruh masyarakat dunia. Bantuan internasional pun mengalir deras untuk Aceh.

Rekaman itu juga ditayangkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa/UN) pada tanggal 6 Januari 2005. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekjen PBB Kofi Annan, Menlu AS Collin Powel dan juga dihadiri oleh negara-negara dunia, termasuk Lembaga Keuangan Intemasional.

Video karya Cut Putri ditayangkan langsung dihadapan para pemimpin dunia dalam forum KTT PBB tersebut. Saat itu semua hadirin terhenyak, terkejut melihat betapa dahsyat kejadian yang menimpa Aceh, dan tidak menyangka dengan kejadian yang sedemikian parah. Secara serentak di dalam forum KTT itu, seluruh pemimpin dunia berlomba-lomba menyatakan memberikan bantuan paling besar atas bencana tsunami di Aceh.

Cut Putri.

Setelah menyaksikan penayangan video tsunami Cut Putri, dalam konferensi persnya di New York, PBB resmi menyebutkan, bahwa PBB akan mengoperasikan biaya untuk bantuan kemanusiaan yang terbesar yaitu mencapai milyaran dollar.

“Ketika mendengar itu kami sangat bersyukur kepada Allah Yang Maha Pengasih, kami terharu bahwa sumbangan kami yang kecil itu dapat membantu rakyat Aceh untuk bangkit kembali,” kenang Cut Putri Pemimpin Darud Donya yang kini merupakan anggota dan salah satu dari Members of Highest Council The Malay and Islamic World Organization, organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara dunia.

Setelah tsunami seluruh negara-negara di dunia berdatangan ke Aceh membawa bantuannya, dan turun tangan langsung membantu Aceh untuk membangun kembali.

Cut Putri menerangkan bahwa dalam sejarah, sejak zaman dahulu Aceh memang telah dikenal oleh dunia. Di masa Kesultanan Aceh Darussalam, Aceh telah menjalin hubungan internasional dengan berbagai negara di seluruh belahan benua.

“Tak kurang Inggris, Perancis, Amerika, Spanyol, Portugis, Belanda, Turki, Mesir, China dan seluruh negara lainnya di dunia saat itu menjalin hubungan dengan Kesultanan Aceh Darussalam, mulai dari hubungan dagang hingga hubungan persaudaraan,” terang Cut Putri yang juga cucu Sultan Aceh Darussalam.

Cut Putri cucu Sultan Jauharul Alamsyah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam itu mengatakan, bahwa Aceh bahkan terkenal sebagai pintu masuknya agama Islam pertama kali di nusantara, yang pusat penyebarannya terletak di Gampong Pande Banda Aceh.

“Terimakasih yang tak terhingga dari Aceh, untuk semua saudara kami di nusantara dan seluruh bangsa-bangsa di dunia atas segala bantuan, kepedulian, perhatian, dan cinta kasihnya kepada kami bangsa Aceh, sehingga Aceh mampu melewati ujian tsunami dan bangkit berdiri kembali,” kata Cut Putri cucu Kesultanan Aceh Darussalam.

Cut Putri Pemimpin Darud Donya berharap, agar jalinan persaudaraan dan kerjasama antara Aceh dan negara-negara dunia yang telah ikut membantu Aceh saat tsunami 2004, dapat terus berjalan dan dilanjutkan di masa kini hingga masa depan, sehingga persaudaraan Aceh dengan seluruh negara-negara di dunia dapat terus lestari.

“Hal ini sebagai wujud terima kasih dan apresiasi tertinggi Aceh kepada Dunia, karena Aceh telah menjadi simbol momentum bersejarah dunia tentang persatuan dunia internasional untuk kemanusiaan,” kata Cut Putri.

“Kedepan semoga Aceh dapat terus menjalin persaudaraan dan kerjasama dengan berbagai negara di dunia dalam segala bidang, dan semoga Aceh dapat terus mengenal dan membangun jati dirinya, fisik dan mental, melalui segala kearifan lokal yang telah diwariskan para indatu, dalam rahmat Islam,” harap Cut Putri Pemimpin Darud Donya, cucu Sultan Aceh yang menjadi saksi hidup dahsyatnya peristiwa tsunami Aceh.

Bertepatan dengan peringatan 17 tahun tsunami Cut Putri menyampaikan, “Ketulusan hati untuk menolong akan mampu membuka pintu-pintu keajaiban, karena sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan pasti akan bermanfaat untuk orang lain bahkan mampu menggerakkan hati dunia, insya Allah…” tutup Cut Putri.*** (bng)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com