Sumedang,TransNews- Mungkin agak asing di telinga bahwa ada Sekolah Menegah Kejuruan membuka jurusan khusus perkopian. Tapi ini nyata dan fakta bahwa di Sumedang Jawa Barat Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) yang berlokasi di daerah Tanjungsari, sebagai bagian proyek percontohan sekolah dengan jurusan kopi, bahkan yang pertama di Jawa Barat dan di Indonesia.
Sebagai bukti bahwa sekolah dengan jurusan perkopian itu ada, tidak tanggung tanggung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, meresmikan sekolah jurusan perkopian di SMK PPN Tanjung Sari,Sumedang medio September 2018 lalu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution,di sela sela peresmian SMK jurusan Kopi, mengatakan pelaksanaan proyek percontohan jurusan kopi di sekolah menengah kejuruan itu merupakan bagian dari peta jalan kebijakan pengembangan vokasi di Indonesia tahun 2017-2025, selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi.
Ia melihat SMK PPN Tanjung Sari memiliki dasar dan kualitas dalam pengelolaan kopi sejak zaman Belanda, karena sekolah itu sudah ada dari tahun 1914.
“Ironis kalau Indonesia tidak punya sekolah kopi yang komprehensif dari hulu sampai hilir. Oleh sebab itu kami memberanikan diri dan atas izin Mendikbud untuk melakukan ‘pilot project’ sekolah kopi di SMK PPN ini,” katanya.
Darmin mengatakan industri kopi terbesar di dunia lahir di Indonesia, tepatnya di Jawa Barat yang dikenal dengan produksi kopi Gunung Malabar. Pada masa lalu kopi Malabar dibawa ke Belanda kemudian disebar di daratan Amerika Latin. “Seharusnya industri kopi kita lebih berkembang dan maju dari mereka,” ujarnya.
Mulai awal 2019, kata Darmin,pemerintah akan memperbanyak SMK yang memiliki jurusan kopi sehingga minimal ada satu sekolah di tiap kota.
“Jadi ini adalah upaya kita mempersiapkan percontohan untuk diperbanyak di tahun depan. Anggaran sudah disiapkan di APBN untuk diterapkan di seluruh Indonesia,” katanya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sepakat program keahlian di SMK harus relevan dengan perkembangan saat ini. Dia menjelaskan bahwa upaya-upaya untuk menjadikan Jawa Barat sebagai produsen kopi terbesar di dunia sudah dilakukan sejak tahun 2014, antara lain melalui pembagian 10 juta benih kopi unggulan bersertifikat kepada petani dan penyaluran satu juta pohon kopi kepada 61 kelompok tani di enam kabupaten,” ungkapnya.
Sebagai daerah penghasil kopi terbaik di dunia, ia mengatakan, Jawa Barat harus memiliki sumber daya manusia andal di bidang industri kopi. “Saya setuju SMK harus relevan dengan ekonomi baru, sekarang lagi tren di seluruh dunia adalah ekonomi kopi,” kata Emil. (Nas/Chryst)
285 views