Menu

Mode Gelap

DAERAH

Fenomena Silent Majority Menangkan Paslon di Quick Count

LOGOS TNbadge-check


					Foto dok.Fisip humas UNIBRAW Perbesar

Foto dok.Fisip humas UNIBRAW

MALANG, transnews.co.id – Silent Majority atau pemilih yang selama ini bersikap diam ini muncul setelah adanya angka-angka hasil dari hitung cepat, tidak banyak mewarnai perdebatan publik, namun memberikan pembuktian saat pemungutan suara.

Hasil hitung cepat menunjukkan pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih perolehan suara di kisaran 57-59%, disusul oleh pasangan calon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan kisaran angka 23-25% dan pasangan calon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan kisaran angka 16-17%.

Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya, Dr Verdy Firmantoro S.I.Kom., M.I.Kom mengungkapkan bahwa silent majority ini adalah orang yang memilih pasif dalam perdebatan publik tapi bisa besar raihan suaranya.

“Ini yang disebut sebagai silent majority, dimana orang-orang grassroot yang tentunya mereka tidak banyak mewarnai perdebatan publik tapi mereka menjadi pemilih aktif, dan betul-betul datang ke TPS menyuarakan aspirasinya. Itulah yang sepertinya menjadi penyebab mendulangnya angka bagi paslon 02,” paparnya, Kamis (15/2/2024).

Doktor lulusan Universitas Indonesia ini menilai silent majority ini berasal dari kalangan grassroot yang mendapatkan bantuan sosial, orang yang merasakan sentuhan sentuhan kesejahteraan pada level bawah.

“Masyarakat kalangan itu yang sebetulnya mampu mempengaruhi suara publik, makanya suara 02 besar,” sambung Verdy.

Dirinya menyatakan tipologi masyarakat Indonesia sebenarnya tidak siap kalau ada pertarungan demokrasi secara liberal yang Artinya, ada pertarungan terbuka, saling menyerang, saling berbeda pandangan, saling sentimen, justru orang yang diberikan sentimen negatif itu malah mendapat pantulan positif.

Verdy mengatakan bahwa sentimen negatif ke kubu 02 berbuah suara ke masyarakat.

“Prabowo Subianto sudah 4 kali mencalonkan diri dan inilah yang membuat masyarakat kalangan bawah atau grassroot ingin memberikan kesempatan ke beliau atas perjuangan yang dilakukan,” imbuh Verdy.

Disisi lain, suara-suara kritis yang mengulik kasus di MK dan yang lain-lain kata Verdy itu relatif dianggap sebagai persoalan elite yang familiar dengan suara kritis dan pertimbangan yang rasional dan tidak tersentuh ke level masyarakat bawah atau grassroot.

Fenomena ini juga yang makin membesar karena politik kontemporer yang dilakukan oleh paslon 02 dengan selebgram juga influencer ini mampu menggerakkan anak muda dalam menikmati politik, hal ini seolah-olah bagian dari entertain yang akhirnya membuat mereka tertarik dengan figur gemoy. Cara-cara yang lebih entertain, itulah yang di kontestasi kali ini cukup membuktikan membawa dampak elektoral bagi bergeraknya anak muda dalam mencoblos.

Baca Lainnya

Bupati Sidoarjo Subandi Sidak Proyek Betonisasi dan Pembangunan Jembatan di Kecamatan Taman

14 Desember 2025 - 20:48

Bupati Sidoarjo Subandi Sidak Proyek Betonisasi dan Pembangunan Jembatan di Kecamatan Taman

Gubernur Khofifah : Peran Strategis Perhumas Perkuat Persatuan Bangsa dan Daya Saing Indonesia di Tingkat Global

14 Desember 2025 - 19:11

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan), saat menerima cindera mata dari Ketua PERHUMAS Pusat Boy Kelana Soebroto (kiri) dalam acara Konvensi Humas Indonesia 2025 di Surabaya, Sabtu (13/12/2025).

Project Waste2Worth dan Risaikuru Ajak Siswa National Global School Asah Jiwa Ecopreneur

13 Desember 2025 - 01:01

Project Waste2Worth dan Risaikuru Ajak Siswa National Global School Asah Jiwa Ecopreneur

Ketua Panitia Munas SWI 2026 Tinjau Lokasi Kegiatan 10.000 Relawan Peduli Lingkungan

13 Desember 2025 - 00:30

Ketua Panitia Munas SWI 2026 Tinjau Lokasi Kegiatan 10.000 Relawan Peduli Lingkungan