DEPOK,transnews.co.id – FISIPOL (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), menggelar Pelatihan Jurnalis dalam Peliputan Pilkada Serentak 2024 di Sop Nusantara, Beji, Kota Depok, Jumat (2/8/2024).
Belasan wartawan kelompok media Jurnal Wicaksana (JW) Group dan Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Kota Depok menjadi peserta pelatihan tersebut.
CEO JW Group Ali Nasrullah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara JW Group dan SWI dengan Fisip UMJ.
“Pelatihan ini akan fokus pada, bagaimana jurnalis kita meliput Pilkada serentak 2024. Nanti ada diskusi secara spesifik oleh mentor dari Fisip UMJ, Dr. Asep Setiawan dan Dr. Endang Sulastri,” ujarnya.
Ali berharap, dengan pelatihan itu, akan menambah wawasan para wartawan dalam praktek jurnalistik di Indonesia.
Sementara Sekjen SWI Herry Budiman sangat berterima kasih kepada UMJ atas terselenggaranya pelatihan kepada para wartawan SWI.
“Terima kasih kepada UMJ, pelatihan ini akan menambah pengetahuan para wartawan SWI kota Depok dalam meliput Pilkada,” ujarnya.
Selain pelatihan, tandas Herry, juga ada agenda simulasi peliputan Pilkada oleh Anggota Dewan Pers Dr. Asep Setiawan, M.A.
“Dengan simulasi nanti, teman-teman akan semakin memahami bagaimana membuat perencanaan peliputan.” tandasnya.
Penmas Fisipol UMJ
Dr. Asep Setiawan, M.A yang juga Dosen Magister Ilmu Politik Fisip UMJ itu menyampaikan, pelatihan ini merupakan Pengabdian Masyarakat (Penmas) Fisipol UMJ.
“Ini adalah pengabdian masyarakat dari kami UMJ, dalam melaksanakan Tri Darma di UMJ yang dilakukan setiap tahun,” jelasnya.
Tujuan pelatihan peliputan Pilkada tersebut, tambah Asep, adalah berbagi pengetahuan dan pengalaman, dengan materi yang memberikan gambaran Pilkada serentak 2024.
“Nanti kami akan berikan tips, bagaimana merencanakan peliputan Pilkada, kepada yang terlibat di ruang redaksi dan lapangan,” ulasnya.
Selain Asep, Dosen Magister Ilmu Politik Fisip UMJ Dr. Endang Sulastri, M.Si juga mengisi sesi pelatihan, dengan pemaparan Pilkada serentak 2024.
Anggota KPU RI periode 2007-2012 itu, menyampaikan dalam peliputan Pilkada, wartawan harus mengetahui tahapan Pilkada.
“Sebelum meliput, wartawan harus faham dulu tahapan Pilkada, regulasi hukumnya dan asas atau prinsip penyelenggara Pilkada,” ujar mantan Rektor UMJ itu.