Dalam kesempatan itu ia juga meminta para petani Sidoarjo untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda) sebagai modal pertanian.
Kurda tersebut merupakan bantuan permodalan berbunga rendah milik bank Sidoarjo BPR Delta Artha Perseroda. Bunganya 2 persen pertahun yang khusus diberikan kepada pelaku UMKM dan pelaku usaha produktif bidang pertanian dan perikanan.
“Ada Kurda, panjenengan butuh modal bisa memanfaatkan Kurda ini, bunganya sedikit pak,”ujarnya.
Khoiri petani Kelurahan Urangagung Sidoarjo mengatakan bantuan tersebut sangat membantunya dalam mengelola lahan pertaniannya.
Keberadaan handtraktor akan meningkatkan efisiensi dalam mengelola lahan pertaniannya. Selain itu dapat mengurangi biaya produksi dalam proses bercocok tanam. Pasalnya selama ini kebutuhan handtraktor saat menggarap sawah diperolehnya dari menyewa.
“Sebenarnya kita punya handtraktor tapi rusak, terpaksa kita sewa dari desa lain, termasuk sewa operatornya,”ucapnya.
Khoiri meyakinkan bahwa menjadi petani cukup menjanjikan sebagai mata pencaharian. Bahkan dari bertani ia sudah dapat menabung buat biaya haji dan membeli rumah. Ia mengatakan lahan persawahan yang dikelolanya bukan miliknya sendiri.
Namun lahan 1 hektar yang dikelolanya tersebut dapat menghasilkan produksi pertanian yang menguntungkan. Apalagi didukung dengan alat dan mesin pertanian yang diberikan pemerintah. Bahkan ketersedian pupuk dan obat-obatan untuk pertanian saat ini mudah diperoleh.
“Alhamdulillah pupuk sekarang sudah lancar, obat-obatan juga tercukupi,”ucapnya.