JAKARTA, transnews.co.id — Menghadapi dinamika sosial dan percepatan teknologi yang kian memengaruhi perilaku generasi muda, Gerakan Ibu Negeri (GIN) memperkenalkan Roadshow Nasional 2025 sebagai strategi memperkuat ketahanan remaja perempuan. Program ini dikenalkan bertepatan dengan Milad ke-9 GIN di Jakarta.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, roadshow kali ini dirancang berdasarkan perubahan besar yang muncul di ruang digital mulai dari penyebaran budaya populer, tekanan sosial media, hingga meningkatnya risiko kekerasan dan manipulasi psikologis. GIN melihat bahwa remaja perempuan kini berhadapan dengan gelombang tantangan baru yang sering kali tidak terdeteksi oleh orang tua maupun sekolah.
Dalam peluncuran program, GIN menghadirkan dr. Dewi Inong Irana dan Retno Suminar Strangenge, dua narasumber yang banyak menelaah fenomena remaja di era digital. Mereka menegaskan bahwa remaja perempuan kini kerap membangun pemahaman tentang diri dan hubungan sosial melalui internet, namun tanpa pendampingan memadai.

Akibatnya, berbagai tekanan emosional, salah persepsi tentang tubuh, hingga interaksi tidak sehat semakin mudah terjadi.
Ketua Umum GIN, Neno Warisman, menilai bahwa kebutuhan utama saat ini bukan sekadar sosialisasi, melainkan pembekalan literasi digital dan penguatan karakter remaja perempuan.
“Banyak lembah sunyi yang mereka hadapi sendirian di dunia maya. Mereka butuh ruang yang aman, tempat bertanya, dan pendamping yang memahami perubahan zaman,” ujarnya.
Roadshow Nasional 2025 akan membawa modul edukasi ke sekolah-sekolah dan komunitas, memadukan pendidikan kesehatan reproduksi, komunikasi sehat, ketahanan mental, hingga pemberdayaan ekonomi.
GIN juga memasukkan pelatihan keterampilan digital, seni, dan kuliner yang dapat membuka peluang ekonomi untuk remaja perempuan.
Menurut Neno, kemandirian ekonomi dan literasi digital kini menjadi dua pilar penting dalam mencegah kerentanan sosial.
“Perempuan yang terampil dan percaya diri akan lebih mampu berkata tidak pada tekanan, dan lebih siap membuat keputusan yang melindungi masa depannya,” ucapnya.
Di usia sembilan tahun, GIN mulai menyelaraskan gerakannya dengan visi besar menuju 2045. Roadshow 2025 menjadi langkah awal memperluas kolaborasi dengan sekolah, lembaga pemerintah, dan organisasi masyarakat untuk menciptakan ekosistem pendampingan remaja perempuan yang lebih kokoh.













