JEMBER, transnews.co.id – Ketua DPC Projo Jember H. Muhammad Soleh SH,Msi., mengucapkan Selamat atas terpilihnya Budi Arie sebagai ketua umum Projo periode 2025 – 2030.
Ketua Projo Jember H.Muhammad Soleh berharap Semoga Ketua Projo Budi Arie bisa membawa organisasi kemasyarakatan itu menuju arah yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat khususnya di Jawa Timur, ungkapnya.
Lebih lanjut menurut H.Muhammad Soleh Projo dikenal sebagai organisasi yang mendukung pemerintahan Prabowo – Gibran semoga visi dan misi organisasi ini bisa tercapai di bawah kepemimpinan Budi Arie, jelasnya.


H Muhammad Sholeh Mengucapkan Selamat Atas Terpilihnya Budir Arie Sebagai Ketum Projo
Pantauan media Relawan Projo menggelar Kongres III hari ini. Hasil kongres itu memutuskan Budi Arie Setiadi kembali menjadi Ketua Umum Projo untuk periode 2025-2030.
Kongres III Projo digelar di Hotel Grand Sahid, Jakarta,Pada Minggu (2/11/2025).
Keputusan hasil kongres III dibacakan oleh Freddy Damanik yang memimpin sidang.
“Hasil kesepakatan bersama atau aklamasi seluruh peserta seluruh kongres Projo ke III memutuskan menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketum DPP Projo periode 2025 sampai 2030,” kata Freddy.
Diketahui, Kongres III Projo digelar pada 1-2 November 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Pengurus Projo dari seluruh Indonesia menghadiri perhelatan tersebut.
Pada kesempatan yang sama ketum Projo Budi Arie Setiadi menjelaskan nantinya logo Projo tidak lagi menggunakan wajah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Ia menegaskan perubahan logo ini menjadi langkah transformasi organisasi sekaligus penegasan bahwa Projo tidak mengkultuskan individu tertentu.
“Projo akan melakukan transformasi organisasi, yang salah satunya adalah kemungkinan mengubah logo Projo. Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu. Iya, kemungkinan (bukan logo Jokowi lagi),” ujar Budi Arie kepada wartawan seusai pembukaan Kongres III Projo.
Meski logonya berubah, Budi Arie memastikan nama organisasi tetap akan menggunakan nama Projo. Ia juga meluruskan bahwa Projo bukan singkatan dari Pro Jokowi, melainkan berasal dari bahasa Sansekerta dan Jawa Kawi.jelasnya.













