Ketua Komisi E DPRD Jatim, Ajak Para Ibu di Kediri Jadi Garda Terdepan Cegah Stunting

Ketua komisi E DPRD Provinsi Jatim Hj.Wara Sundari Renny Pramana, saat melaksanakan Reses II di Balai Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Selasa (31/5/2022).

KEDIRI, Transnews.co.id – Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hj. Wara Sundari Renny Pramana mengajak ibu – ibu di kediri untuk menjadi garda terdepan cegah bahaya stunting. Dimana target menurunkan angka stunting di Indonesia menjadi 14% pada 2024. Butuh komitmen tinggi dari semua pihak, terlebih prevalensi balita stunting menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 masih sebesar 24,4%.

Disamping itu, Jawa Timur merupakan salah satu dari 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di tanah air di 2022 ini.

Berdasarkan SSGI 2021 adalah bercokolnya empat kabupaten di kategori “merah”. Ke empatnya adalah Bangkalan, Pamekasan, Bondowoso serta Lumajang. Penyematan status merah ini karena prevalensinya di atas 30 persen.

Pada kesempatan tersebut, Wara Sundari Renny Pramana mengumpulkan pendamping program keluarga harapan (PKH) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) se Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri dalam reses II 2022 di Balai Desa Tegowangi, Selasa (31/5/2022).

Politisi PDI Perjuangan tersebut menyampaikan bukan hanya pemerintah, masyarakat pun harus turun tangan dalam upaya memutus rantai stunting. “Peran para ibu harus menjadi garda terdepan dalam mencegah stunting di Jawa Timur, khususnya di Kediri,” ungkapnya.

Bunda Wara, sapaan akrabnya menuturkan, para ibu dinilai menjadi kunci pemenuhan nutrisi si buah hati. terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang merupakan masa emas dari tumbuh kembang anak.

“Kami sangat mendukung dan berkomitmen untuk penyebarluasan informasi dan edukasi masyarakat terkait pencegahan stunting ini,” ujar kakak kandung Menteri Sekretris Kabinet Pramono Anung ini.

Menurutnya, perlu adanya kolaborasi multi-pihak antara pemerintah hingga masyarakat luas, terutama keluarga dan khususnya para ibu. Bunda Wara menyampaikan selaku Komisi yang membidangi Kesra ini bisa bersinergi dengan kebijakan kabupaten, provinsi hingga pusat dalam pencegahan stunting.

Mengapa peran ibu menjadi penting dalam upaya mengentaskan masalah stunting di Jawa Timur, kata mantan Ketua DPRD Kabupaten Kediri ini, ibulah yang biasanya mengurus makanan anak sehari-hari, meski peran ini bisa dilakukan bersama ayah.

“Ibu biasanya berperan membuat jadwal makan anak, memilih jenis makanannya, mengolahnya, menyajikannya, bahkan memberikan makanan tersebut kepada anak. Nah, hal inilah yang menjadi penting,” terangnya.

Untuk mencegah stunting, imbuh Bunda Wara, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ibu maupun keluarga pada umumnya, yakni memantau asupan nutrisi, terutama di 1,000 HPK. Dimulai dari masa kehamilan ibu sampai anak berusia 2 tahun. Selalu memantau berat badan anak dan melakukan skrining anemia. “Marilah kita bersama-sama menurunkan dan mencegah stunting, jadikan Jawa Timur bebas dari stunting,” ajaknya.

Pihaknya pun meminta kepada semua pihak yang ada di Kabupaten dan Kota Kediri untuk tetap waspada meskipun tidak termasuk pada kategori merah. “Tetap waspada dan jangan lengah demi tumbuh kembang anak sehingga bisa memunculkan putra-putra daerah yang cerdas di masa emasnya,” pungkas Bunda Wara. (hd)

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com