Bogor,TransNesw.co.id-Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bogor dalam rangka peninjauan Ruas Jalan Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (BOCIMI)
Kunjungan juga membahas Rencana Pembangunan Jalur Puncak II Kabupaten Bogor Jawa Barat di Palm Hill Golf Club, Babakan Madang Bogor,Kamis (18/3/2021).
Dalam kesempatan itu Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin menyampaikan pihaknya sangat berbahagia atas kehadiran Tim Komisi V DPR RI karena pertemuannya itu membahas tentang pembangunan Tol BOCIMI dan Jalur Puncak 2.

“Hal itu sudah di nanti nantikan,”kata Ade Yasin.
Ade Yasin memaparkan bahwa sebelumnya hal itu telah menjadi pembicaraan yang cukup serius dengan ketua Tim Komisi V Mulyadi dan rekan – rekan di DPR RI, kemudian bersama kementrian, dan berbagai upaya telah lakukannya, agar bagaimana kawasan puncak yang sekarang kondisinya menjadi tidak terlalu macet karena setiap sabtu, minggu selalu menjadi berita bahwa puncak macet.Tak ada lagi solusi keculai kita membuka jalan baru yakni puncak II.
“Jalur ini kepentingannya 2 daerah 3 provinsi dan 4 wilayah Jalur puncak di hari hari libur minimal 28 ribu yang lewat padahal kapasitasnya hanya 12ribu kendaraan, ini sudah tidak sepadan,”ungkapnya.
Menurut Ade Yasin bahwa Jalur puncak 2 ini akan menjadi jalur jalan utama dari Jakarta dan Bogor menuju Cianjur yang akan mampu mengurangi kemacetan di jalur puncak I sebesar 50%.
“Jalur Puncak 2 mencakup 4 wilayah kabupaten yakni Kabupaten Bogor, Cianjur, Bekasi dan Karawang serta terintegrasi dengan 3 provinsi yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten,”katanya.
Jalur Puncak 2 sepanjang 56,25 Kilometer akan menghubungkan antara Sentul yang berada di akses pintu tol Jagorawi dengan Istana Cipanas yang berada di Jalan Nasional Puncak-Cianjur serta Cariu yang berada di jalan Provinsi Ruas Transyogi,”pungkas Ade Yasin.
Terkait paparan Bupati Bogor, Mulyadi dari Komisi V DPR RI berjanji akan memperjuangkan alokasi anggaran untuk kelangsungan pembangunan Jalur Poros Tengah Timur (PTT) atau Puncak II di Kabupaten Bogor.
Dikatakan Nulyadi, bahwa keberadaan Jalur Puncak II, bukan hanya untuk kepentingan konektivitas antara Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur dan bukan hanya tiga provinsi melainkan adalah kepentingan nasional.
“Di balik gemerlapnya kawasan Puncak, di sisi timur ini banyak wilayah tertinggal, banyak masyarakat yang kesulitan karena minim akses karena jalur distribusi sangat jauh,” kata Mulyadi,
Mulyadi menjelaskan bahwa kunjungan kerjanya itu sengaja untuk mendengar langsung paparan dari pihak Pemerintah Kab upaten Bogor dan Cianjur, terkait potensi dan masalah yang berkaitan dengan pembangunan Jalur Puncak II.
“Kunjungan ini menguatkan teman-teman di Komisi V dan kami mendorong segera dialokasikan anggarannya. Kendala teknis, seperti alam dan lain-lain tidak jadi alasan untuk jadi program strategis nasional,”pungkasnya.(*)Editor:Nas












