Depok, Transnews.co.id – Pertama kalinya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok atau yang kini bernama RSUD Khidmat Sehat Afiat (KiSA) menggelorakan aksi Perubahan untuk meningkatkan kinerja pegawai.
Leader Projeck, Stya Hadi Saputra AMKG, SKM, MA menginisiasi peningkatan kinerja dengan membuat aplikasi online bernama “Nyok KiSA Diajar”, hasil dari dirinya mengikuti diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) yang diselenggarakan BKPSDM Kota Depok.
“Melalui aplikasi website “Nyok KiSA Diajar”, aksi perubahan kami mulai dengan pembelajaran berbasis online untuk meningkatkan kinerja unit diklat,” kata Hadi kepada wartawan, Jumat (18/7/2025).

Hadi katakan, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018, disebutkan bahwa RS adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Karenanya kata Hadi, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen penting dalam organisasi untuk mewujudkan visi dan misi sebuah rumah sakit.
“Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap jasa pelayanan kesehatan berkualitas, maka setiap RS dituntut untuk meningkatkan kompetensi SDM agar mampu menjawab berbagai tantangan tersebut,” ujarnya.
Hadi merinci sejumlah hal yang perlu dilakukan oleh rumah sakit untuk meningkatkan kompetensi SDM secara terencana, sistematis dan melibatkan semua pihak terkait di rumah sakit.
Hal itu merujuk dengan adanya sistem pemerintah Indonesia yang mengalami perubahan pesat setelah beralih dari era orde baru menuju era reformasi.
Perkembangan tersebut Hadi sebut mengikuti perkembangan globalisasi dunia, salah satu instrumen dalam perkembangan globalisasi adalah teknologi.
“E-government merupakan pemanfaatan bidang teknologi informasi dan komunikasi yang didukung dengan teknologi internet untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Hal itu berdampak dan mendukung digitalisasi administrasi pemerintah,” imbuhnya.
Dikatakan Hadi, dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-learning.
“E-learning adalah kombinasi konten dan metode pembelajaran yang disampaikan melalui komputer untuk membangun pengetahuan dan keterampilan,” paparnya.
Hadi juga menjelaskan manfaat penerapan e-learning dilingkungan rumah sakit merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan non-medis.
“Manfaat Aksi Perubahan itu terdiri dari peningkatan skses pelatihan, peningkatan kompetensi staf, transformasi digital dan tersertifikasinya unit diklat,” pungkasnya













