Visi misi calon di Pilkada bersifat normatif, tidak ada kegiatan yang jelas terkait kekuatiran warga masyarakat terhadap pandemi ini.
Dikuatirkan sang calon kurang memiliki sense of crisis yaitu kesadaran dan kepekaan seseorang pemimpin dalam merasakan gap antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal yang seharusnya.
“Padahal kepekaan dan kesadaran itu adalah hal terpenting untuk melakukan penyelesaian masalah”.
Apabila APBD yang akan datang telah tersusun, harus berani evaluasi dan revisi untuk mengalokasikan dana yang cukup untuk penanganan crisis yang saat ini terjadi. Bila diinventarisir, paling tidak ada 3 kegiatan yang penting untuk diprioritaskan dalam situasi psndemi covid 19 sekarang ini.
Pertama, dukungan infrastruktur untuk fasilitas kesehatan, termasuk tersedianya air bersih untuk mendukung pola hidup bersih dan sehat.
Kedua, antisipasi perubahan dikaitkan dengan kenormalan baru. Seperti sistim belajar di rumah, upaya peningkatan UMKM dan ekonomi keluarga melalui on line. Ini perlu sarana penunjang energi dan telekomunikasi yang murah bahkan gratis untuk masyarakat yang terdampak.
Ketiga, pembangunan infrastruktur ketahanan pangan seperti pengembangan budidaya tanaman horticultura, alternatif pengganti beras, perbaikan jaringan irigasi.
“Kebijakan pemanfaatan lahan kosong dan pembatasan alih fungsi lahan, seperti Setu diurug untuk pemukiman”.
Pembangunan infrastruktur tersebut diatas, dapat disinergikan dikaitkan dengan pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah. Apalagi para investor datang di daerah salah satu pertimbangan utamanya pasti terkait tingkat keamanan dan kesehatan wilayah. Dan revitalisasi irigasi Setu dapat disinergikan dengan sektor wisata dan perdagangan.