Pemerintah Aceh dan Tokoh Masyarakat Aceh Lepas 85 Mahasiwa Mudik Gisa U Gampong

TN.JAKARTA l — Program Gisa U Gampong alias mudik gratis yang diadakan Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) bekerjasama dengan tokoh masyarakat Aceh kembali memberangkatkan 85 mahasiswa-mahasisiwi dan santri Aceh. Pelepasan mudik gelombang kedua ini secara simbolis tersebut diselenggarakan di Wisma Foba (Asrama Aceh), Jl. Setia Budi Barat, Jakarta, Kamis (30/5/19).

Gelombang pertama, Pemerintah Aceh terlebih dulu telah memberangkatan 17 mahasiswa dan telah tiba di Banda Aceh pada, Kamis 30 Mei 2019 tadi siang.

“Mahasiswa-mahasiswi dan santri ini berasal dari berbagai daerah di Aceh. Hal ini membuktikan bahwa Pemerintah Aceh mengakomodir semua suku yang ada di Aceh,” kata Kepala BPPA, Almuniza Kamal didampingi staf BPPA, Sukirman.

Almuniza mengatakan, program Gisa U Gampong adalah cara Pemerintah Aceh untuk menyatukan mahasiswa Aceh yang menimba ilmu di pusat ibukota. Dengan begitu, Pemerintah Aceh dapat melihat potensi daerah asal masing-masing mahasiswa melalui tulisan/artikel ilmiah yang nanti akan dibuat oleh mahasiswa-mahasiswi sebagai syarat peserta pulang kampung.

Almuniza berharap, penyelenggaraan mudik ini juga dapat menjadi ajang silaturahmi antara Pemerintah Aceh dengan mahasiswa Aceh dan tokoh masyarakat Aceh, sesuai arahan Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah dalam setiap kesempatan dan pertemuan dengan masyarakat Aceh.

“Kedepan Pemerintah Aceh dan mahasiswa dapat saling berkoordinasi dan bersinergi untuk Aceh lebih baik. Tak lupa, atas nama Pemerintah Aceh kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya mudik gratis ini,” ujarnya.

Koordinator mudik gratis mahasiswa Aceh, Muntasir Ramli mengatakan, pada gelombang kedua pemberangkatan mudik gratis, ada 85 mahasiwa-mahasiswi dan santri yang diberangkatkan.

Untuk kegiatan itu, Muntasir mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terutama BPPA, Anggota DPR RI asal Aceh, Nasir Djamil, Teuku Rifky Harsya, dan Muslim. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Anggota DPD RI, Fahcrul Razi dan H. Sudirman alias Haji Uma. Juga kepada para pengusaha Aceh, Faisal Amsco, Makmur Budiman, Ismail Rasyid, dan Sayuti Tungkop, dan Ade Hasballah Abdullah atas bantuan mudik gratis ini.

“Kita berharap, tahun depan kegiatan baik ini tetap berjalan agar mahasiswa Aceh dapat mudik ke kampung halaman dan program Gisa U Gampong ini menjadi cikal bakal lahirnya program yang berkelanjutan oleh Pemerintah Aceh, tokoh masyarakat dan stakeholder. Karena program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa Aceh di perantauan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Muntasir, sesuai arahan Kapala BPPA, peserta Gisa U Gampong diminta untuk menulis karya ilmiah terkait potensi di daerah masing-masing dalam bentuk artikel. Adapun kegunaannya untuk formulasi kebijakan pemeritah di masa yang akan datang.

Salah satu mahasiwi yang ikut program Gisa U Gampong, Beulena Sabatini (21), mahasiswi Institute Teknologi Sepuluh November Surabaya, mengatakan program ini bagi mereka sangat membantu pihaknya terutama meringankan beban orang tua di kampung.

“Semoga kedepan program ini menjadi salah satu agenda tahunan dari Pemeritah Aceh untuk mahasiswa yang menimba ilmu di luar Jawa,” ujar mahasiswi asal Aceh Jaya itu.

Hal senada juga disampaikan Erdi Asim (21), mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Rawamangun, Jakarta. Dia mengatakan sangat bahagia saat mengetahui ada informasi mudik gratis dari Pemerintah Aceh di Jakarta.

“Sangat bahagia saat dapat info ada program ini. Saya langsung mendaftar untuk mudik agar bisa bertemu dengan keluarga di kampung halaman. Sebab sudah dua tahun tidak pulang kampung,” ujar mahasiswa asal Simeuleu itu.

Dia berharap, program Gisa U Gampong ini bisa berlajut. Dia juga berterima kasih kepasa Pemerintah Aceh yangtelah memberikan mudik gratis iji kepada mahasiswa, mahasiwi dan santri asal Aceh di Pulau Jawa.

Kerangkatkan 85 mahasiswa-mahasiswi Aceh yang yang mudik kali ini berasal dari berbagai daerah seperto dari Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Sigli, Banda Aceh, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Simeulue, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, dan Aceh Singkil.*** (PG)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com