Hingga 15 September 2021, vaksinasi setiap hari umumnya di bawah 1,2 juta. Pada Rabu (15/09/2021), vaksinasi mencapai 1,280 juta per hari, di antaranya 397.309 vaksin kedua. Stok vaksin, bulk dan botolan, saat ini mencapai 125,6 juta.
Berbagai indikator ekonomi, kata Presiden Jokowi, juga menunjukkan perbaikan. Kepala Negara lantas menyebut Purchasing Manager Index (PMI) dan Indeks Penjualan Ritel yang kembali membaik.
Indeks Kepercayaan terhadap Pemerintah yang sempat turun ke level 109,9, kini naik ke 115,6. Indeks Kepercayaan Perbaikan Ekonomi Nasional naik dari 108,7 ke 118,6. Sementara itu Indeks Kepercayaan Stabilitas Harga meningkat dari 97,6 ke 113,1.

Selain pengendalian pandemi, pemerintah terus memberikan stimulus untuk menaikkan daya beli masyarakat menengah bawah dan menggerakkan kegiatan dunia usaha, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pada 2021, dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai Rp744,8 triliun, meningkat dari realisasi PEN sebesar Rp575,8 triliun pada 2020. Dana PEN akan ditambahkan pemerintah jika kondisi ekonomi membutuhkan tambahan stimulus.
Presiden Jokowi pun menekankan para kepala daerah agar mempercepat belanja anggaran negara, baik dana APBD maupun dana PEN. “Hingga September 2021, realisasi anggaran oleh pemda masih kurang dari 50%, bahkan ada yang di bawah 40%,” ujar Presiden Jokowi.
Meski masih dalam kondisi pandemi, demikian ujar Presiden Jokowi, pemerintah terus melakukan transformasi, yakni hilirisasi, digitalisasi UMKM, dan ekonomi hijau serta pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Hilirisasi yang menonjol adalah pabrik pengolahan nikel, bauksit, tembaga, dan sawit. Digitalisasi UMKM sudah melibatkan 15,5 juta pelaku. Sedangkan untuk ekonomi hijau dan EBT, pemerintah mulai membangun green industrial park.
Harus diakui, ekonomi nasional terus menunjukkan tren yang membaik. Indikator itu terlihat dari sejumlah variabel, di antaranya, data neraca perdagangan Agustus yang membukukan surplus USD4,74 miliar.








