SIDOARJO, transnews.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar berbagai kegiatan di Parkir Timur GOR Sidoarjo, Jumat (28/11/2025).
Rangkaian acara berlangsung meriah dan diikuti tidak hanya oleh seluruh ASN Pemkab Sidoarjo, tetapi juga masyarakat umum, pelajar hingga mahasiswa. Puluhan stan UMKM lokal turut disediakan untuk memeriahkan peringatan Hakordia yang tahun ini mengusung tema “Satukan Aksi Basmi Korupsi”.
Kegiatan diawali dengan senam bersama ASN Sidoarjo, dilanjutkan orasi kebangsaan bertema pembentukan budaya anti korupsi oleh mantan Kajati Jawa Timur sekaligus Komisaris Independen Bank Mandiri, Dr. Mia Amiati, S.H., M.H., CMA, CSSL. Usai orasi, dilakukan Ikrar Patriot Integritas Muda Kabupaten Sidoarjo serta penyerahan banner tolak gratifikasi dan anti korupsi kepada seluruh OPD.
Sebagai simbol komitmen pemberantasan korupsi, para pejabat kemudian melepas burung merpati. Acara berlanjut dengan flashmob gerakan anti korupsi oleh mahasiswa Universitas Airlangga, penampilan paduan suara dari TP-PKK Desa Kwangsan Sedati, serta deklarasi anti korupsi oleh puluhan siswa-siswi SMPN 2 Sidoarjo.
Acara tersebut dihadiri Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati, Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Joko Budi Darmawan, Komisaris Independen Bank Mandiri Mia Amiati, Ketua DPRD Sidoarjo Abdilah Nasih, serta seluruh kepala OPD di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Sekda Fenny menegaskan bahwa seluruh ASN Sidoarjo wajib menjaga integritas dan bebas dari praktik korupsi. Pemkab, kata dia, berkomitmen menghadirkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan bersih.
“Tanpa dukungan panjenengan semua, kita tidak akan pernah berhasil,” ujarnya.
Fenny berharap peringatan Hakordia menjadi momentum memperkuat komitmen ASN dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih. “Mari kita maknai Hakordia ini dengan terus mewujudkan pemerintahan yang clear. Inshaallah dengan pemerintahan yang bersih, pembangunan akan lebih cepat tercapai,” tambahnya.
Sementara itu, Mia Amiati dalam orasinya menegaskan bahwa korupsi merupakan extraordinary crime yang harus dihadapi dengan kesadaran dan kewaspadaan tinggi. Ia mengimbau para ASN untuk memahami rambu-rambu hukum tindak pidana korupsi, serta tidak ragu berkoordinasi dengan Kejaksaan jika menemukan kebingungan dalam menjalankan program.
“Jika ada dispute atau kebingungan, bisa berkomunikasi dengan teman-teman Kejaksaan. Ada pendampingan untuk meminimalisir penyimpangan,” jelasnya.
Mia juga mengingatkan pentingnya menghindari benturan kepentingan dan tidak melaksanakan kegiatan yang sarat kepentingan pihak tertentu. “Ketika bapak ibu memiliki kewenangan menentukan pihak pelaksana, tetapi ada tekanan atau kepentingan lain, bapak ibu bisa menolak. Karena kita yang harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Inspektur Sidoarjo Andjar Surjadianto menambahkan bahwa peringatan Hakordia tahun ini diisi dengan berbagai agenda pencegahan korupsi, seperti roadshow edukasi dini untuk pelajar SMP serta penguatan desa anti korupsi.
“Tahun 2025 ada 27 SMP negeri maupun swasta yang telah kita edukasi. Kita juga membuat pilot project desa anti korupsi. Ada empat nominator yang kita kirim ke tingkat provinsi: Desa Kwangsan, Wadungasri, Simoketawang, dan Trompoasri,” paparnya.
Selain itu, Sidoarjo juga memiliki tiga penyuluh anti korupsi tersertifikasi LSP KPK dan telah membentuk Patriot Integritas Muda Kabupaten Sidoarjo. Dari 40 finalis Patriot Integritas Muda Jawa Timur tahun ini, 14 di antaranya berasal dari Kabupaten Sidoarjo.
