Peran Salesmanship dalam Pengembangan UMKM Agar Mampu Survive untuk Persaingan Bisnis Kuliner (Red Ocean)

by: WIRIADI S
editor: DM
Gambar Training Teori dan peraktek tentang Salesmanship oleh Mentor terbaik (Sumber :Arsip Foto Bpak Drs. Suwiryo, Cokro, MM}
Gambar Training Teori dan peraktek tentang Salesmanship oleh Mentor terbaik (Sumber :Arsip Foto Bpak Drs. Suwiryo, Cokro, MM}

Oleh: Wiriadi Sutrisno

Salesmanship adalah seni dan keterampilan menjual produk atau jasa kepada pelanggan, dengan cara membujuk, meyakinkan, dan memberikan solusi yang dibutuhkan.

Ini melibatkan: pemahaman terhadap kebutuhan konsumen, penyampaian manfaat produk, membangun kepercayaan, mengatasi keterbatasan/keberataan, menutup penjualan (closing), seperti yang didefiniskan oleh Dale Carnegie, Zig Ziglar, Brian Tracy, Tom Hopkins, Daniel H. Pink, Philip Kotler.

Bacaan Lainnya

Sakesmanship diperlukan utk mendorong mendorong peningkatan penjualan dan pendapatan, menjadi ujung tombak dalam membentuk citra perusahaan, menjalin relasi jangka panjang dengan pelanggan, menyediakan umpan balik pasar untuk pengembangan produk, membantu dalam strategi pemasaran dan positioning produk.

Para pelaku/actor dan pakar salesmanship di market place adalah Salesperson (tenaga penjual): Individu yang secara langsung menawarkan produk/jasa,

• Sales Manager: Mengelola dan melatih tim sales.

• Customer Service: Mendukung proses penjualan dengan layanan purna jual.

• Ahli Salesmanship atau pakar yang dikenal di bidang ini:

BACA JUGA :  Frozen Food Mama Mahdiya, Berawal Hobi Mendatangkan Rejeki

o Zig Ziglar – pakar motivasi dan penjualan legendaris asal AS.

o Brian Tracy – ahli penjualan dan pengembangan diri.

o Tom Hopkins – penulis buku klasik “How to Master the Art of Selling”.

o Grant Cardone – pakar penjualan modern dengan pendekatan agresif.

o Di Indonesia: James Gwee – pelatih bisnis dan sales terkenal.

Untuk mengembangkan Perusahaan, pimpinsn perusahaan sangat mengetahui kapan mengerahkan misi salesmanshipnya, yan antara lain: Saat meluncurkan produk baru, saat menangani persaingan pasar yang ketat, dalam situasi krisis ekonomi, untuk mempertahankan penjualan, dalam negosiasi bisnis atau tender sepanjang waktu dalam interaksi B2B atau B2C.

Sedang market place yang juga bisa diasumsikan medan perang dalam memenangkan persaingan atau mempertahankan keberlanjutan usaha (survival, biasanya dilakukan di:

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *