TN. ACEH l — Pinussa Band sukses menghidupkan suasana meriah di Bur Telege dengan penampilan musik etnik Gayo yang memukau. Acara yang bertajuk “Enti Mubalik, Ike Mubalik Mujadi Atu” ini berhasil menyatukan ribuan pengunjung dalam satu lantunan melodi yang sarat makna.
Tema “Enti Mubalik, Ike Mubalik Mujadi Atu” yang diangkat dalam acara ini mengacu pada sebuah legenda Gayo tentang Putri Pukes. Pesan moral yang terkandung di dalamnya mengajak masyarakat untuk tidak berpaling dari nilai-nilai luhur dan terus melangkah maju telah lepas dari tahun 2024, kini saatnya kita membuka lembaran terbaru di 1 Januari 2025 ini.
Melalui musik, Pinussa Band berhasil menyampaikan pesan tersebut dengan sangat indah.
Bupati terpilih Haili Yoga Dan Wakil Bupati Aceh Tengah saat membaca puisi bersama para seniman di Bur Telege. Dan tim Pinussa Band.
“Pinussa Band ingin kembali ke akar budaya Gayo bersama Artis Lokal Diva Aceh Tengah Gayo ‘ZUHRA. Kami ingin memperkenalkan kembali lagu-lagu Gayo zaman dahulu kepada generasi muda,” ungkap Ani Pinussa, pemimpin band.
Penyambutan Bupati terpilih beserta rombongan oleh penari Munalo Dahlan.
Bupati terpilih, Haili Yoga, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi upaya Pinussa Band dalam melestarikan Budaya Gayo.
“Seni dan Budaya ini harus kita tingkatkan bersama. Kita harus menjaga keindahan alam kita di Bur Telege ini, UMKM di Bur Telege umumnya mengolah produk-produk lokal seperti kopi Gayo, kerajinan tangan, dan makanan khas. Ini menunjukkan pelestarian budaya dan kearifan lokal yang kuat. Banyak produk UMKM Bur Telege memiliki kualitas yang sangat baik dan khas, seperti kopi Gayo yang sudah mendunia. Kreativitas Tinggi Para pelaku UMKM di Bur Telege sangat kreatif dalam menciptakan produk-produk baru dan unik, menyesuaikan dengan tren pasar,” ujarnya.
Selain penampilan Pinussa Band, acara ini juga dimeriahkan oleh tarian tradisional Munalo dalam sambutan Bupati terpilih beserta rombongan, saudara Dahlan dan pemusik Guel, pembacaan puisi Gayo oleh bung Fikar W. Eda dan Devi’s Sanggar Mata Hari. Berbagai jenis alat musik tradisional seperti gegedem, suling, gerantung, teganing, gong, dan canang semakin menambah semarak suasana.
Pinussa Band dan Pembaca Puisi Devi dan Zuhra
Ribuan pengunjung yang hadir tampak antusias menikmati keindahan alam Bur Telege sambil mendengarkan alunan musik etnik Gayo. Mereka juga berkesempatan untuk bernyanyi bersama Pinussa Band. kerjasama antara penyelenggara acara dengan pemerintah daerah dalam upaya pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata.
Pinussa Band, Bur Telege, musik etnik Gayo, budaya Gayo, Aceh Tengah, pariwisata, enti mubalik.
Acara ini juga didukung oleh sejumlah sponsor seperti Dream Villa Hill, Bur Telege, Desember Kopi Gayo, dan Devi’s Sanggar Mata Hari.***