TANGERANG, transnews.co.id – Kelompok 2 Community Development EL04-1SP berkolaborasi dengan Risaikuru sukses menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Waste2Worth” di National Global School, Tangerang. Acara ini tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, namun juga menanamkan dasar-dasar entrepreneurship kepada para siswa melalui pelatihan Business Model Canvas (BMC).
Kolaborasi ini menghadirkan sinergi unik antara pengabdian masyarakat dan praktik bisnis nyata. Risaikuru, yang awalnya merupakan proyek bisnis mahasiswa untuk acara LSPR Bizfest 2025, hadir sebagai contoh nyata bagaimana sebuah ide ramah lingkungan dapat dikembangkan menjadi model bisnis yang berkelanjutan.
Dari Sampah Menjadi Rencana Bisnis. Tujuan utama dari Waste2Worth yaitu meningkatkan kesadaran siswa mengenai konsep Zero Waste, mengembangkan kreativitas motorik siswa melalui kegiatan melukis, serta memperkenalkan produk ramah lingkungan buatan lokal kepada siswa.

Ditunjukkan melalui rangkaian acara Waste2Worth yang dibagi menjadi dua sesi utama yang saling berkesinambungan:
1. Workshop Business Model Canvas (BMC): Dalam sesi ini, siswa diajak berpikir kritis layaknya seorang pengusaha muda. Menggunakan Risaikuru sebagai contoh riil, fasilitator menjelaskan bagaimana merancang bisnis sederhana namun berdampak. Siswa diajarkan cara memetakan ide, menentukan target pasar, hingga memahami nilai (value proposition) dari sebuah produk daur ulang. Tujuannya adalah membangun pola pikir bahwa menjaga lingkungan juga bisa bernilai ekonomis.
2. Workshop Kreasi Daur Ulang: Teori bisnis tersebut kemudian diaplikasikan melalui praktik langsung. Siswa mencoba produk Risaikuru berupa set melukis dengan cat berbahan dasar bubur kertas daur ulang. Aktivitas ini membuktikan poin yang diajarkan di sesi BMC: bahwa limbah kertas bisa diubah menjadi produk bernilai jual tinggi.
Mencetak Generasi Green Entrepreneur
“Melalui Waste2Worth, kami ingin memperlihatkan kepada adik-adik di National Global School bahwa kepedulian lingkungan bisa berjalan beriringan dengan kreativitas bisnis.
Risaikuru adalah bukti nyata dari Bizfest 2025 yang kami bawa ke sini, dan hari ini kami mengajarkan mereka cara menyusun Business Model Canvas agar mereka berani
merealisasikan ide-ide hijau mereka sendiri,” ujar Erlita Syuhada selaku Ketua Kelompok Risaikuru selama menyelenggarakan Bizfest 2025.
National Global School yang berlokasi di Jl. Blok Ambon No.1, Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, merupakan sekolah inklusi yang mengedepankan keseimbangan antara capaian akademik dan pengembangan keterampilan praktik siswa.
Berdasarkan profil resmi sekolah, National Global School dikenal sebagai “Sekolah Karakter dan Keterampilan” (School with Special Purpose) yang memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan hidup, dan aktivitas berbasis proyek. Sehingga pihak sekolah sangat mengapresiasi pendekatan komprehensif ini karena dinilai sejalan dengan kurikulum modern yang tidak hanya mementingkan akademis, tetapi juga pembentukan karakter peduli lingkungan.
Penggabungan materi soft skill (perencanaan bisnis) dan hard skill (kreativitas seni) dinilai sangat relevan untuk membekali siswa menghadapi tantangan masa depan. Acara ditutup dengan presentasi singkat ide bisnis dari para siswa dan pameran hasil karya lukis di media daur ulang. Semangat antusiasme siswa menandakan lahirnya bibit-bibit
wirausaha baru yang peduli terhadap kelestarian bumi.
Tentang Risaikuru
Risaikuru adalah brand bisnis kreatif yang berfokus pada produk upcycling limbah kertas menjadi barang bernilai seni dan edukasi berupa painting kit dengan cat berbahan dasar bubur kertas. Lahir pada awal tahun 2025 sebagai bagian dari LSPR Bizfest, Risaikuru berkomitmen mengkampanyekan gaya hidup berkelanjutan melalui inovasi produk ramah lingkungan.











