
Salah satu seni tarian yang dipentaskan pada malam puncak acara HUT RI di RW 07.(photo Kuh)
Nuansa keakraban dan penuh suka cita tampak terjalin antar sesama warga. Sesuai dengan tema HUT RI ke 74, NKRI Harga Mati. Malam itu semua warga menunjukkan kecintaannya terhadap NKRI.
Beragam suku, warna kulit bahkan agama berkumpul menjadi satu di lapangan RW 07, yang menjadi pusat acara malam puncak kemeriahan HUT RI ke 74. Segala macam kesenian dihelat, diantaranya tari-tarian, baca puisi dan nyanyi.

Acara sendiri dibuka dengan lagu Indonesia Raya, yang dibawakan sekumpulan anak-anak kecil usia balita sampai remaja. Dilanjutkan dengan pembacaan ulang teks proklamasi oleh Kapt (Purn) Muchsin,selaku Ketua RW 07.
Keriuhan terjadi sesaat pembacaan proklamasi usai. Langit malam gegap gempita dan diwarnain kerlap kerlip sinar kembang api. Dilanjutkan dengan acara pertunjukan kesenian dari perwakilan masing-masing RT di RW 07.
Pembina karang taruna, Wahyu yang jugs Ketua RT 02, sangat senang sekali, acara yang dipercayakan pada anak muda bisa berjalan baik. Dia menambahkan semangat pemuda dan kecintaan pada NKRI lah yang membuat acara ini ada.
” Kami sebagai pembina senang, karang taruna kami berhasil menjawab tantangan yang kami berikan. Namun mereka harus belajar lebih banyak lagi. Karena peran karang taruna bukan hanya hal seperti ini saja,” ujar Wahyu menyemangati.
Wahyu berani mengatakan hal di atas, karena dia telah mempelajari UU Karang Taruna lebih dalam.
“Permensos No 77/HUK/2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Jika para karang taruna se kota Tangerang dan Indonesia berpegang pada UU tadi, maka karang taruna dapat berperan banyak bagi kehidupan sosial,” Jelasnya.
Wahyu berpesan untuk para pemuda yang tergabung dalam wadah Karang Taruna, sekarang saatnya untuk lebih bisa mengembangkan potensi diri dan sosial masyarakat sekitar serta seluas-luasnya.
Di kesempatan lain, Kapt (Purn) Muchsin menerangkan rasa bangganya meluap, sebab keberhasilan karang taruna untuk menghadirkan dan menciptakan suasana penuh kegembiraan bagi warga RW 07. Dan tak lupa, keberhasilan ini dikarenakan peran dewan pembina.
“Saya memberikan tugas untuk 3 ketua RT sebagai pembina karang taruna. RT 01 untuk pemberdayaan, RT 02 penyusunan AD/ART, dan RT 04 pembekalan tugas lapangan. Alhamdulillah semua bekerja dengan baik,” ujarnya.
Kemeriahan acara kembali berlanjut dan puncaknya, ketika ibu-ibu dari RT 01 tampil ke depan. Setelah menyanyikan lagu nasional secara acapella, mereka pun menampilkan tarian dengan gerakan lincah. Hebatnya, hanya merekalah yang berani tampil.
Selamat ulang tahun ke 74 untuk NKRI tercinta. NKRI Harga Mati. Merdeka! (AS-KUH)













