SURABAYA, transnews.co.id – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pendidikan 2025 menjadi momentum penting bagi Jawa Timur. Penyelenggaraan Rakernas ini menjadi kehormatan sekaligus dorongan bagi Jawa Timur untuk terus memperkuat peran Dewan Pendidikan sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, mewakili Gubernur Jawa Timur dalam pembukaan acara yang digelar di Surabaya, Kamis (20/11/2025).
” Ini kesempatan berharga bagi kami. Kehadiran langsung Bapak Menteri menandai pentingnya pertemuan ini,” ujarnya.

Dalam forum yang juga dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Adhy memaparkan capaian pendidikan Jawa Timur yang terus menanjak dalam beberapa tahun terakhir.
Melalui pilar Jatim Cerdas, sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah provinsi. Prestasi siswa SMA, SMK, dan SMP terus meningkat; bahkan selama enam tahun berturut-turut lulusan SMA Jawa Timur tercatat sebagai yang terbanyak diterima di perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.
Adhy juga menyoroti keberadaan enam Sekolah Negeri Taruna berbasis matra. Meski memiliki biaya pendidikan besar, sekolah-sekolah tersebut menunjukkan prestasi akademik serta kedisiplinan yang tinggi.
” Prestasi ini tidak muncul tiba-tiba. Ada kolaborasi kuat antara pemerintah, Dinas Pendidikan, dan Dewan Pendidikan,” tegasnya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Pemprov Jatim menjalin kerja sama strategis dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk pengembangan kompetensi guru di bidang teknologi informasi, ekonomi, inovasi pembelajaran, hingga ekonomi terapan.
” Kualitas guru menentukan kualitas murid. Jika guru tertinggal, pembelajaran pun terdampak,” tambahnya.
Adhy juga menyinggung dinamika yang kerap muncul di lapangan, mulai dari persepsi publik, tekanan media, hingga kritik lembaga swadaya masyarakat. Candanya tentang “jumlah LSM rasanya lebih banyak dari penduduk” disambut tawa peserta Rakernas.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, mengapresiasi delapan rekomendasi Dewan Pendidikan yang dinilainya sejalan dengan arah kebijakan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
” Saya berterima kasih. Banyak rekomendasi yang konstruktif, bahkan sebagian sudah kami laksanakan,” ujarnya.
Mu’ti juga memastikan bahwa pembentukan Dewan Pendidikan tingkat nasional akan segera direalisasikan dan menyebut beberapa rekomendasi Dewan Pendidikan sebagai “bocoran” keputusan internal kementerian.
Terkait arah kebijakan pendidikan, Mu’ti menegaskan bahwa pengambilan keputusan tidak boleh hanya berbasis data statistik, tetapi perlu didukung riset dan partisipasi publik.
Kalau setuju saya beri jempol, kalau tidak saya beri catatan,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Mu’ti juga menekankan bahwa pendidikan tidak boleh hanya berorientasi pada administrasi dan anggaran, tetapi harus berpijak pada nilai dan karakter. Ia memastikan pemerintah tidak akan mengubah kurikulum. Sekolah tetap bebas memilih menggunakan Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013, dengan penekanan pada pentingnya deep learning atau pembelajaran mendalam.
” Pembelajaran mendalam tidak diukur hanya lewat angka di rapor,” jelasnya. Ia juga menyinggung fenomena “nilai syafaat”, yakni nilai yang diberikan tanpa mencerminkan kualitas sebenarnya.
Rakernas 2025 diikuti 125 peserta yang terdiri dari 14 Dewan Pendidikan Provinsi, 38 Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota di Jawa Timur, serta perwakilan Dinas Pendidikan dari berbagai daerah.
Agenda kegiatan meliputi Rapat Kerja Nasional, Seminar Nasional Pendidikan, Wisata Edukasi, Deklarasi Pendidikan, serta kunjungan lapangan ke enam sekolah terpilih di Kota Surabaya.
Pada puncak kegiatan, tiga provinsi menerima penghargaan atas capaian pendidikan terbaik nasional.
Jawa Timur dinobatkan sebagai Daerah dengan Kinerja Pendidikan Terbaik Nasional.
D.I. Yogyakarta menerima penghargaan Implementasi Kebijakan Pendidikan Paling Komprehensif.
Kalimantan Timur meraih penghargaan sebagai Daerah dengan Transformasi Pendidikan Tercepat dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Negara.













