Kepala SMAN 10 Surabaya, Teguh Santoso menjelaskan, bahwa Wapres Gibran meninjau langsung jalannya program di enam kelas.
“Saya melihat langsung interaksi Pak Wapres dengan siswa. Dan siswa mengungkapkan rasa syukurnya dengan program ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Teguh menjelaskan bahwa evaluasi menu MBG dilakukan berdasarkan sisa makanan yang ditinggalkan siswa.
“Biasanya ada menu yang sangat disukai, ada juga yang kurang diminati. Kami mengevaluasi berdasarkan sisa makanan di ompreng. Jika ada yang tidak habis, kami analisis dan sampaikan perbaikannya. Namun, selama makanannya tidak basi, hal itu tidak menjadi masalah karena menu disusun berdasarkan nilai gizi, bukan hanya rasa,” jelasnya.
Dengan adanya perhatian langsung dari Wapres Gibran, diharapkan Program MBG dapat terus berjalan dan menjangkau lebih banyak sekolah, sehingga semakin banyak siswa yang mendapatkan manfaat dari program ini.