Jakarta,transnews.co.id- Gerakan Menabung dengan Sampah di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, terus di sosialisasikan dan di dengungkan. Hal itu bertujuan untuk mensukseskan Program Gerakan Menabung dengan Sampah di wilayah Jakarta Selatan.
Sosialisasi kali ini dilakukan secara online yang diikuti seluruh sekolah di bawah Suku Dinas Pendidikan Wilayah I dan II Jakarta Selatan,Selasa (28/7/2020).
Sosialisasi di buka langsung Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji yang menyampaikan bahwa pengelolaan sampah di Jakarta Selatan perlu ada perubahan, dan siswa-siswi sekolah bisa menjadi kekuatan untuk mengurangi sampah di Jakarta Selatan.
“Karena jumlah sampah di Jakarta Selatan angkanya cukup mengkhawatirkan, yaitu mencapai kurang lebih 1.100 ton per harinya,” ujar Wawali.
Dikatakannya,siswa-siswi sekolah bisa mengurangi sampah dengan ikut Program Menabung Dengan Sampah. Dalam mengikuti Program Menabung Dengan Sampah terutama di masa pandemi Covid-19 ini, para siswa-siswa tidak perlu kaku.
“Artinya tidak hanya bisa menabung di bank sampah yang ada di sekolah, namun juga bisa membawa sampah dari rumah ke bank sampah di Kantor Satpel Dinas LH tingkat kecamatan. Kemudian jenis sampah yang dapat ditabung adalah sampah kertas, plastik, logam, dan kaca,”terang Wawali lagi.
Untuk diketahui, tambah Wawali, Program Menabung Dengan Sampah ini merupakan program kolaborasi, antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, BNI 46, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Konsep dari program tersebut yaitu mengajarkan anak-anak untuk mulai memilah sampah dari sumbernya, yaitu sampah di rumah, dan juga sekaligus mengajarkan anak-anak untuk rajin menabung sejak dini,” ujarnya.
Wawali menandaskan,siswa-siswi yang menjadi nasabah bank sampah, wajib menabung di bank sampah minimal satu kali dalam satu bulan.
“Jika siswa-siswa ingin menabung lebih dari satu kali dalam sebulan, maka dipersilakan,”imbuhnya.***