Ayo Kunjungi: Uniknya Kampung Budaya Betawi Di Setu Babakan

Pintu Gerbang Masuk Setu Babakan. (Photo-JP)
Kuliner Jajanan Kerak Telor. (Photo-JP)
Jakarta, TransNews- Seiring perkembangan zaman yang semakin modern Setu Babakan yang berlokasi di kawasan Jagakarsa Jakarta Selatan tersebut terus berbenah mempercantik diri untuk menarik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

Perkampungan Bang Pitung atau yang lebih di kenal Setu Babakan adalah Cagar Budaya Betawi asli yg merupakan ikon warga DKI dan sekitarnya.

Rabu sore kemarin (31/7/19) transnews. co. Id berkesempatan mengunjungi serta melihat langsung, keunikan bentuk rumah – rumah orang Betawi Jaman Doeloe yg masih di jaga dan di lestarikan keasliannya dengan baik.

Setu Babakan banyak juga menjajakan ( cemilan ) kuliner asli Betawi diantaranya Dodol Betawi, Tape – Uli, kue kembang ros, kembang goyang, geplak, wajik, kerak telor, beer pletok dan roti buaya, souvenir miniatur ondel – ondel, baju pangsi dan lain lain.

Anen, Jaja dan Topan JP, warga Betawi Asli kepada Transnews, saat bincang bincang mengatakan, dalam rangka melestarikan dan mengangkat kearifan budaya lokal, setiap tahun nya di Setu Babakan ini di selenggarakan acara Lebaran Betawi dan ulang tahun Jakarta dengan menampilkan pertunjukan pentas seni seperti Pencak Silat, Tari Topeng, Gambang Kromong, Lenong Betawi, Ondel-Ondel dan hiburan lainnya.

Namun demikian kata Jaja, bukan bermaksud mau melarang orang berusaha mencari nafkah, sebagai warga Betawi asli, merasa terusik dan kurang nyaman dengan banyak nya oknum pengamen ondel-ondel jalanan keliling kampung yg seolah-olah merendahkan dan mengkomersilkan kebudayaan orang Betawi dengan kurang nya estetika dan sopan-santun dalam menghormati kebudayaan suatu daerah yg notabene oknum pengamen tersebut bukan orang asli betawi,” tutur Jaja yang diamini rekan lainnya.

Untuk itu,kata Jaja, kami mohon kepada Dinas Parawisata dan Kebudayaan DKI Jakarta agar segera memperhatikan, menertibkan dan membina para oknum pengamen ondel – ondel jalanan tersebut. Hal itu agar tidak ada kesan melecehkan dan merendahkan kebudayaan Betawi.

” Kami berharap, masukan ini bisa didengar oleh pemerintah DKI, agar harapan untuk melestarikan Budaya Betawi benar benar terwujud, ” Pungkasnya. (Jenan JP)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com