BEKASI, transnews.co.id – Bimbingan Teknis (Bimtek) “Panggung Legislator” yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat memberikan pengalaman baru bagi jajaran anggota DPRD Kota Depok.
Bimtek yang berlangsung selama tiga hari ini dinilai menghadirkan pendekatan berbeda karena menempatkan legislator sebagai aktor utama dalam membedah isu strategis di daerah masing-masing.
Anggota Komisi C DPRD Kota Depok, H. Bambang Sutopo (HBS), mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar forum penyampaian materi, tetapi wahana aktualisasi bagi para wakil rakyat untuk tampil, berdiskusi, dan mempresentasikan langsung problem strategis yang mereka hadapi di lapangan.

“Kami tidak duduk pasif. Kami justru menjadi aktor utamanya. Kami yang mengurai masalah, mempertajam diskusi, dan menyampaikan kebutuhan rakyat secara terukur,” ujar HBS, Jumat (05/12/2025)
Melalui metode learning by presenting, setiap anggota DPRD didorong untuk menyajikan persoalan aktual secara komprehensif. Mereka wajib menampilkan data, analisis lapangan, serta menawarkan alternatif solusi yang dapat dibawa pulang menjadi agenda kebijakan.
Menurut HBS, bagi Komisi C yang membidangi infrastruktur dan pembangunan, sejumlah isu strategis menjadi fokus pembahasan, antara lain:
– Kemacetan di ruas-ruas utama Kota Depok
– Percepatan pembangunan transportasi publik
– Penataan drainase untuk mengurangi banjir
– Penyediaan rumah layak huni
– Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
– Efektivitas belanja modal dan ketepatan perencanaan proyek infrastruktur
Seluruh isu tersebut tidak dipandang sebagai daftar keluhan, melainkan problem statement yang membutuhkan keberanian politik dalam merumuskan arah kebijakan.
HBS menilai pola interaksi dalam Bimtek ini menjadi nilai tambah yang sangat signifikan. Tidak ada jarak antara penyaji, fasilitator, dan peserta. Materi justru berkembang dari pengalaman nyata para legislator dalam menjalankan fungsi pengawasan dan penganggaran.
“Inilah panggung legislator yang sesungguhnya, panggung yang mengasah intelektualitas, kepemimpinan, dan kemampuan membangun argumen berbasis data,” tegasnya.
Komitmen Perbaikan Kerja DPRD Depok
Menurut HBS, tugas utama Komisi C bukan hanya menyetujui anggaran atau mengawasi proyek fisik, tetapi memastikan setiap rupiah pembangunan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Karena itu, wawasan yang diperoleh dari Bimtek ini akan menjadi masukan penting dalam:
– Penguatan perencanaan pembangunan
– Penajaman belanja modal agar tepat sasaran
– Peningkatan tata kelola infrastruktur yang transparan dan akuntabel
“Perubahan tidak lahir dari ruang yang hening, tetapi dari panggung yang hidup, panggung di mana legislator terlibat aktif dan saling menguatkan gagasan,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa metode “Panggung Legislator” bukan hanya teknik pelatihan, tetapi paradigma baru dalam bekerja yang lebih analitis, lebih komunikatif, dan lebih proaktif.
HBS juga menyampaikan apresiasi kepada para fasilitator dari BPSDM Jawa Barat dan Kemendagri atas penyelenggaraan Bimtek yang menurutnya memperkaya perspektif dan kompetensi anggota DPRD.
“Dengan perspektif baru ini, Komisi C siap tampil lebih tajam, responsif, dan relevan dengan dinamika pembangunan Kota Depok,” tutup HBS.













