Hati-hati! Polda Jatim Himbau Warga Waspada Penipuan Perekrutan Anggota Polri

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko saat merilis kasus penipuan perekrutan Trauna Akpol

Surabaya , Transnews.co.id – Polda Jatim memberikan peringatan pada warga untuk berhati-hati pada modus penipuan. Salah satunya, penipuan terkait perekrutan anggota Polri dengan meminta sejumlah uang untuk bisa membantu meloloskan tes masuk Taruna Akpol.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim pun berhasil mengungkap penipuan seleksi penerimaan Taruna Akpol Tahun 2021. Pengungkapan tersebut, setelah adanya laporan dari warga Surabaya dan Jember, yang merasa ditipu oleh tersangka.

Atas pengungkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan satu orang tersangka inisial HNA, (40) warga Surabaya. Peristiwa tersebut sendiri terjadi pada 14 Oktober 2021.

Kombes Pol Gatot Repli Handoko, menjelaskan, bahwa modus tersangka ini menjanjikan kepada korban, dimana dia bisa memasukkan sebagai Taruna Akpol.

“Tersangka tersebut, juga mengaku kepada korban, bahwa dia salah satu anggota dari sebagai staf khusus (stafsus) di Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas),” jelas Gatot Repli Handoko, Jumat (22/10/2021) siang.

BACA JUGA :  Polda Jatim Berhasil Tekan Kasus Curas Hingga 90 Persen Selama Sepekan

Gatot menegaskan, tersangka adalah oknum dan bukan bagian dari Wantannas. Sedangkan terkait dengan penipuan yang dilakukan tersangka, sudah banyak laporan yang diterima oleh Polda Jawa Timur.

“Sampai saat ini baru dua korban yang bisa ditindaklanjuti, kemungkinan masih banyak korban lain yang tertipu oleh tersangka,” lanjutnya.

Wadirreskrimum Polda Jatim, AKBP Ronald Purba, mengatakan, tersangka telah melakukan tindak pidana penipuan yang mengaku bisa memasukkan peserta Seleksi Taruna Akpol TA 2021 dengan meminta sejumlah uang.

“Namun setelah uang diserahkan, peserta dinyatakan tidak lulus dan sampai sekarang uang tersebut belum dikembalikan,” ungkapnya.

Kronologis pengungkapan ini, bahwa tersangka HNA, mengatakan kepada korban bisa dan sudah sering membantu memasukkan peserta seleksi Akpol. Tersangka HNA meminta sejumlah uang sebagai syarat untuk memasukkan peserta seleksi lulus penerimaan Taruna Akpol tahun 2021.

BACA JUGA :  BBWS Brantas Rehab DI Mrican Jombang Jatim Rp 25,3 Milyar

“Tersangka ini kemudian menjanjikan akan membantu memasukkan anak korban melalui jalur kuota khusus tanpa tes karena tersangka HNA mengaku mempunyai kenalan Pejabat Polri,” katanya.

Setelah korban menyetujui, tersangka HNA meminta uang kepada korban secara bertahap. Setelah uang diserahkan, dan menunggu beberapa waktu, ternyata jalur kuota khusus tidak ada kejelasan sehingga peserta seleksi penerimaan Akpol 2021 tersebut tetap tidak masuk atau gagal.

“Kemudian korban meminta seluruh uang yang telah diserahkan kepada tersangka HNA untuk dikembalikan. Setelah itu tersangka HNA memberikan Bilyet Giro, namun setelah dikliringkan terhadap Bilyet Giro tersebut tidak bisa dicairkan karena rekening sudah ditutup,” sebut dia.

Atas peristiwa tersebut, dua korban mengalami kerugian mencapai Rp 2.197.100.000, dengan rincian, korban atas nama NHP menyerahkan uang sebesar Rp 1.085.000.000 dan korban inisial TC, menyerahkan uang sebesar Rp 1.112.100.000.

BACA JUGA :  Dirlantas Polda Jatim Cek Jalur Mudik Perbatasan

Dari pengungkapan ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti diantaranya, satu HP, dua lembar tanda terima peserta, beberapa rekening serta bukti transfer, Bilyet Giro No. BM 1543XX tanggal 13 Agustus 2021, Surat Keterangan Penolakan dari Bank BRI tanggal 18 Agustus 2021. Sedangkan untuk tersangka sendiri akan dikenakan Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama empat tahun. (hd)

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com

Pos terkait