Jika Tidak Cermat, Konferda PDIP Kalimantan Barat Berpotensi Konflik

Pontianak, transnews.co.id – Konferda PDI Perjuangan yang akan dilaksanakan tanggal 20 Juli yang akan datang menjanjikan warna yang masih sangat dinamis. Cornelis dimungkinkan masih diberi kepercayaan menjadi Ketua DPD atau bisa jadi peluang nama baru muncul sebagai penggantinya. Mengingat keputusan ada di tangan DPP dan Ketua Umum Ibu Megawati.

Terkait hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Tanjung Pura Pontianak, Dr. Erdi, M.Si memberikan prediksi Konferda PDI Perjuangan Kalbar akan berjalan mulus asalkan dua aspek ini tidak disepelekan. Kalimantan Barat merupakan provinsi dengan basis pemilih nasionalis dan agamis.

“PDI Perjuangan Kalbar selama ini tidak memiliki track record konflik yang negatif misalnya terjadi friksi yang berdampak pada terhambatnya kinerja organisasi atau konflik dengan latar belakang suku dan agama” papar Erdi

Justru selama kepemimpinan Cornelis sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan dan sebagai Gubernur provinsi Kalimantan Barat kehidupan bermasyarakatnya sangat kondusif dan banyak perubahan kemajuan yang terlihat.

Erdi juga mengatakan bahwa hasil Konferda PDI Perjuangan akan berdampak bukan sekedar kepentingan internal partai, tapi masyarakat luas khususnya basis nasionalis, kultural dan agamis sangat berharap PDI Perjuangan tetap solid tanpa konflik sehingga peran kerakyatannya masih bisa dirasakan.

Jika dilihat dari perkembangan peta politik kekuatan PDI Perjuangan di Kalimantan Barat pasca Pileg dan Pilpres 2019 ada dua poros kekuatan yang direpresentasikan di dua dapil. Ada nama-nama tokoh yang jika kekuatan mereka disatukan akan menjadi kekuatan nasionalis yang luar biasa.

Anggota DPR RI terpilih Lasarus dan Cornelis mewakili dua wilayah kekuatan itu. Figur kepala daerah kader PDI Perjuangan seperti Karolin, Paolus Hadi juga poros kekuatan yang signifikan di Kalimantan Barat.

Selama ini konfigurasi kekuatan tersebut dirasa sangat solid dan PDI Perjuangan Kalbar tetap memiliki prospek yang sangat bagus asalkan kader – kader terbaik ini masih bersatu dan solid mengelola partai. Harus diakui kunci kekuatan PDI Perjuangan adalah persatuan itu sendiri dan itu memang menjadi karakteristik partai nasionalis seperti PDI Perjuangan.

Konferda PDI Perjuangan Kalbar adalah momentum menyatukan potensi kekuatan tersebut, jangan sampai ada kesalahan dalam pengambilan langkah politik organisasi. Dalam analisis lapangan, potensi konfik bisa saja terjadi jika potensi penyatuan kekuatan tersebut tidak dilakukan. Yang ada nanti kelompok-kelompok petualang dan pragmatis yang akan memanfaatkan konflik internal tersebut.

Kepemimpinan di PDI Perjuangan Kalbar kedepan diharapkan mewakili dan menjadi representasi potensi kekuatan-kekuatan tersebut.

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com