Tangerang, Transnews-Pola budaya sosial masyarakat dijaman serba instan terus berubah termasuk dalam urusan pergaulan bebas Sex antara lelaki dengan lelaki ( Man Sex Man) padahal lelaki sek lelaki, berpotensi besar menjadi penyakit HIV-AIDS.
Untuk meminimalisirnya Rumah Belajar Yayasan Kapeta yang berlokasi di Cibodas Kota Tangerang Provinsi Banten giat d melakukan penyuluhan dan pemeriksaan bagi para pelaku MSM (Man Sex Man) atau yang disebut juga LSL (Lelaki Seks Lelaki) yang berpotensi menjadi penderita HIV-Aids.
Penyuluhan tersebut rutin diadakan oleh Rumah Belajar Kapeta setiap bulan, di Minggu ke 2 atau ke 3. Rumah Belajar sendiri berada di jalan Galunggung Raya No 43, Perum 1 Kota Tangerang secara gratis.
Menurut Bejo, Koordinator Rumah Belajar Kapeta, mereka harus mencari setidaknya 20 orang yang mau datang mengikuti penyuluhan dan pemeriksaan. Karena itu, 4 hari sebelumnya mereka sudah mencari siapa saja yang mau ikut dari komunitas yang ada. Karena biasanya mereka hidup tertutup.
“4 hari sebelumnya tim sudah masuk ke komunitas. Menjaring dan mengajak untuk datang. Tanpa takut untuk bayar,” ucapnya.
Ade Jaya sebagai koordinator lapangan Rumah Belajar Yayasan Kapeta menambahkan, bahwa hasil tes itu bersifat pribadi dan rahasia. Dan jika terbukti positif, maka Kapeta akan siap mendampingi penderita untuk membangun kembali hidup si penderita.
Karena tak bisa dipungkiri, sekali penderita dinyatakan positif terkena HIV-Aids. Kehidupan pribadi dan sosial mereka akan berubah 180 derajat. Psikologi mereka akan tertekan.
“Kami siap mendampingi mereka. Tak hanya sebatas konseling, tapi juga memberikan mereka pemahaman, bahwa mereka layak hidup normal,” tutur Ade.
Ade menuturkan, hari ini pihak Kapeta mengundang dr. Marcia dari Puskesmas Karawaci Baru,” Terangnya.
Salah satu peserta penyuluhan dan pemeriksaan, Rudi mengatakan kesediaan nya ikut dalam acara ini, karena dirinya khawatir akan kesehatan tubuhnya. Kehidupan seksual nya yang tak bisa dibilang normal melatar belakangi kesediannya tersebut.
“Ya jelas takut dong. Tapi semoga saja hasilnya negatif. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih pada Kapeta,” tutup Rudi. (Benus-Angri)