Nasib Petani Harus Dipikirkan:PW LPPNU Jatim Minta Kebijakan Import Beras Ditinjau Ulang

PW LPPNU Jawa Timur. Surabaya, Transnews.co.id – Harga gabah yang turun disaat panen raya bulan Maret 2021 menjadi perhatian Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdatul Ulama (LPPNU) Jatim.

Hal itu dalam rangka keberpihakan LPPNU Jatim kepada petani, karena di beberapa daerah di Jawa Timur harga jual gabah kering panen (GKP) dibawah HPP Rp. 4.200/Kg. Sedangkan di Jember dan Kediri harga GKP Rp. 4.000 – 4.100.

Hal tersebut memicu keprihatinan tersendiri bagi PW LPPNU Jatim terhadap petani disaat kemarin musim tanam pupuk sulit.

Ketua PW LPPNU Jatim, Ghufron Ahmad Yani menyayangkan kondisi ini.

“Kita sangat sakit hati dengan kondisi harga gabah yang terus turun ini, dimana kamarin saat mau tanam kita kesulitan pupuk sekarang musim panen harga turun,” kata Ghufron di Jatim Senin (15/3/2021).

Menurutnya,kondisi ini diperburuk juga dengan adanya berita tentang rencana import beras oleh Pemerintah. Ditambah lagi ada rencana import beras 1 juta ton maka akan semakin menyusahkan bagi petani kita.

“Dimana petani kita telah berpeluh keringat disaat pandemi covid 19 terus bekerja dengan segala resiko dan menjadi satu-satunya sektor penolong perekonomian negara tapi tidak happy ending,” katanya.

Pihaknya meminta supaya pemerintah mengkaji ulang rencana import beras dalam waktu dekat tersebut.

“Kita sangat menyayangkan rencana import beras 1juta ton ini jika kita lihat data statistik yang dirilis BPS pada tgl 1/3/2021 tentang data padi,”tuturnya.

Ahmad Yani mengungkapkan,potensi produksi beras Jan-April 2021 sebesar 14,54 jt ton sementara konsunsi Januari-April 2021 9,72 juta ton, sehingga Januari-April 2021 ada potensi surplus 4,81 juta ton.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com