Ngobrol Bareng Kepala BPJS Kesehatan, Wartawan Sangat Antusias Memberikan Pertanyaan Perihal Pelayanan

Depok,transnews.co.id | Sekber wartawan Kota Depok kembali menggelar acara Ngopi Bareng Sekber Wartawan Kota Depok yang rutin diadakan tiap jumat kali ini menghadirkan Kepala BPJS Kota Depok, drg. Irfan Qadarusman, dengan tema “Optimalisasi Pelayanan Peserta JKN -KIS”.

Acara yang berlangsung di kantor Sekber itu dihadiri oleh puluhan wartawan anggota sekber dan juga aktivis kesehatan, jumat (21/3/2019)

Dalam kesempatan ini Kepala BPJS Kesehatan menyampaikan,
“Terkait masalah pelayanan kesehatan, disini harus dilihat dua hal. BPJS sebagai pelaksana administratif, seperti keanggotaan, perubahan kelas, juga pendaftaran. Sedangkan pelayan keduanya adalah kemitraan dan itu terkait fasilitas kesehatan,” jelas Irfan, dalam paparannya terkait fungsi dan peran BPJS.

Permasalah kesehatan memang menjadi salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, BPJS menjadi salah satu solusi bagaimana permasalahan kesehatan itu dapat ditanghulangi. Namun dalam perjalanannya, dinamika memang selamu ada.

“Perdesember 2018 kemarin saja, tunggakan pembayaran anggota BPJS mencapai 94 milyar. Dan jumlah penunggaknya mencapai 204.000 peserta,” kata Irfan lagi.ujar Irfan

Terkait pelayanan rumah sakit dan klinik yang bekerja sama dengan BPJS kami akui masih ada kekurangan dalam pelayanan pasien askes BPJS untuk itu kami terus menerus meberikan masukan dan kritik terhadap rumah sakit maupun klinik supaya memperbaiki kualitas dalam pelayanan terhadap pasien.”jelas Irfan

Irfan berharap, dengan adanya ngopi bareng dengan Sekber Wartawan Depok itu, sosialisasi permasalahan BPJS dapat terpenuhi.

“Karena banyak sebenarnya program-program BPJS terkait untuk memaksimalkan pelayanan peserta BPJS yang belum dimetahui oleh para peserta BPJS itu sendiri,” ungkap Irfan.

Ada pun terkait pelayan tersebut misalnya, untuk perubahan data peserta, peserta tidak perlu lagi datang ke kantor BPJS, cukup bisa via online. Atau bila ada permasalahan pelayanan di rumah sakit, juga sudah ada PIPP (Petugas Informasi Penanganan Pelayanan), bukan hanya itu, untuk peserta BPJS kelas 3 atau yang tidak mampu, sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan anggarannya untuk ditutupi.

“Yang terpenting daftar atau laporkan dahulu ke Dinas Sosial, dari data tersebutlah pemerintah bisa membayar,” pungkas Irfan.

Acara yang berlangsung dari pukul 16.00 itu selesai hingga pukul 18.00. Suasana terasa hangat dengan pertanyaan para rekan wartawan. Kenyataan di lapangan yang ditemukan, stigma akan pelayanan peserta BPJS yang buruk, menjadi titik sentral diskusi dan tanya jawab.

“Intinya memang, selain pelayanan, sosialisasi terkait program BPJS memang harus sampai kepada semua pihak. Baik peserta, rumah sakit, dan pemangku kebijakan. Oleh karena itu perlu juga ditindaklanjuti program sosialisasi ini oleh rekan sekber, agar program kesehatan untuk pelayanan yang maksimal bisa tersosialisasikan,” kata Irfan lagi.

Acara yang diawali oleh sambutan Ketua Presedium Sekber, Herry Budiman, dan juga sambutan Ketua Pelaksana yang juga Sekjen Sekber, Johanes Hutapea, ditutup oleh moderator, Putra Gara dengan sebait puisi;

SEHAT
(Kepada Irfan Qadarusman/Kepala BPJS Depok)

Rintihan sakit menjerit-jerit
Dalam pelayanan pemerintahan kota
Ada upaya untuk sejahtera
Tetapi apa daya baru slogan saja

BPJS adalah harapan
Menyusun mimpi untuk jadi nyata
Segala dinamika tentu ada
Karena sehat adalah hak kita bersama

 

Penulis : agus/rin

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com