Sebab Madrasah tersebut hingga kini belum memiliki tempat permanen milik sendiri, melainkan dalam KBM masih menumpang di bale RW warga yang kondisinya pun tidak layak. Terkadang di masjid atau gedung SDN Tirtamukti.
Kepala Sekolah Madrasah DTA Nurul Hasanah Asep Gunawan Spd.I disela sela kegiatan mengajar, Senin (5/10/2020) menjelaskan, Madrasah DTA Nurul Hasanah ini memiliki jumlah santri 43 orang ditambah jumlah guru pengajar sebanyak 6 orang.
Diakui Asep, kegiatan belajar mengajar sedikit terhambat dan kesulitan karena ketiadaan pasilitas gedung Madrasah yang belum dimiliki.
Untuk itu kata Asep, demi keberlangsungan mencerdaskan anak bangsa dibidang keagamaan, kami memohon perhatian pemerintah untuk dapat membatu mempasilitasinya terutama sarana dan prasarana sekolah.
“Sebab KBM di Madrasah saat ini masih menumpang di bale milik RW yang kondisinya seadanya,”ungkap Asep.
Asep berserta guru guru menegaskan, dirinya siap mendedikasikan seluruh daya upaya dalam bidang pendidikan di Madrasah Nurul Hasanah untuk mencerdaskan Anak Bangsa,”ujar Asep yang diamini guru guru lainnya.
Keluhan juga disampaikan Wendi S.pd selaku guru pengajar di Madrasah Nurul Hasanah. Wendi berharap Pemerintah bisa membantu sarana dan prasarana di sekolah Madrasah Nurul Hasanah.
“Hal itu dimaksudkan untuk mengembangkan dunia pendidikan, supaya wajib belajar yang dicanangkan pemerintah bisa tercapai sesusi harapan,” pungkas Wendi.
Pantauan crew TransNews dilapangan, dalam kegiatan KBM tidak ada kesan mewah seperti sekolah lain, bahkan siswa siswi rela duduk beralaskan papan dan berdinding bilik dengan kondisi bangunan sudah rapuh. Tidak ada meja atau kursi, namun mereka tampak semangat dalam mengukuti pelajaran. (Mal) Editor:Nas
