Probolinggo, Transnews.co.id – Guna mengembangkan kawasan wisata Bromo – Tengger – Semeru, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya membangunan gerbang wisata yang dilengkapi rest area atau Terminar Seru Point sebagai penanda fisik titik strategis jalur masuk menuju KSPN Bromo – Tengger – Semeru di Cemoro Lawang Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, Jawa timur.
Disampaikan Sunarno selaku Projek Manager ( PM) PT. Sasmito pada Transnews.co. id Sabtu (21/1/2023), bahwa pencapaian progres fisik pekerjaan di lapangan 14 persen, ucapnya
Masih menurut Sunarno, bahwa surat perintah kerja (SPK) paket pekerjaan penataan KSPN Bromo – Tengger – Semeru pada bulan September, namun bisa mulai ection awal bulan Oktober 2022, dikarenakan masih ada tahap sosialisasi.
Kegiatan mayor pada paket pekerjaan tersebut meliputi, pembangunan Terminal Wisata Seruni Point di kaki jembatan kaca di Ngadisari, juga ada pembangunan jalan lingkungan dari paving diganti beton serta pembangunan titik kumpul litigasi bencana dan pembangunan TPS – TPS, kata Sunarno.
” Sedangkan untuk saat ini, yang sedang berlangsung dikerjakan adalah pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dikaki jembatan kaca dan pembangunan jalan lingkungan menggunakan beton, untuk lama pelaksanaan pekerjaan 365 hari kalender dan agenda provisional hand over (PHO) nya bulan September 2023.
Sunarno menambahkan, bahwa Untuk menuju wisata Bromo – Tengger – Semeru ada 4 gerbang, yakni gerbang Cemoro Lawang di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, dan untuk tiga gerbang lainnya yang berada di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.
Untuk pembangunan gerbang menuju wisata KSPN Bromo – Tengger – Semeru tahap 1 saat ini, berada di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Jawa timur, terangnya.
Senada yang disampaikan Darso penanggung jawab pekerjaan di lapangan, bahwa perolehan progres fisik pekerjaan penataan KSPN Bromo Tengger Semeru hingga Minggu ini mencapai 14 persen, katanya.
Lebih lanjut Darso mengatakan, kendala pekerjaan di lapangan terhadap pencapaian progres adalah cuaca dan transfortasi.
“Karena pekerjaan berada di puncak gunung dengan Medan yang berat, jika kita order u- dicth pabrikasi atau beton 6 ton, karena medan yang berat tersebut, hanya bisa terkirim 3 ton dan itupun masih ada proses transfer atau dipindah lagi dengan menggunakan pickup, begitupun dengan order beton dari raja beton sehari hanya mampu mengirim hingga sampai atas puncak Cemoro Lawang hanya mampu 4 rit, kata Darso.
Dilain pihak, Denny Kumara ST MT Kasatker Prasarana Permukiman Wilayah 1, Balai Prasarana Permukiman (BPPW) Jawa timur menuturkan, bahwa Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS) merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang perlu dikembangkan. Yaitu dengan membangun Terminal Seruni Point untuk mendukung pembangunan Jembatan Kaca yang direncanakan menjadi landmark dan magnet wisata baru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Kegiatan Penataan KSPN BTS tersebut menggunakan pendanaan PHLN yang dilaksanakan dengan sistem Multi Years Contract Tahun 2022 – 2023, tuturnya.
Masih menurut Denny, bahwa dalam penataan BTS tersebut sangat memperhatikan kualitas dan estetika bangunan dengan mengusung konsep desain sesuai dengan budaya lokal, terang Denny.
Diperoleh informasi, bahwa pada proses lelang paket pekerjaan penataan KSPN Bromo – Tengger – Semeru tahap 1 dengan nilai pagu sebesar Rp.59.600.000.000,00- tersebut, diikuti oleh 164 perusahaan jasa kontruksi dalam negeri.
Dalam perjalanan proses tender tersebut, hanya ada 6 perusahaan jasa kontruksi yang ikut melakukan penawaran.
Dan hasil evaluasi lelang PT. Sasmito yang berkantor di Rungkut Surabaya Jawa timur, melakukan penawaran dengan harga terkoneksi sebesar Rp. 50,9 milyar, di jadikan sebagai pemenang tender pada paket pekerjaan penataan KSPN Bromo – Tengger – Semeru tahap 1. (Hadi Martono)