DAERAH  

Gubernur Jatim, Tekankan Percepatan Tranformasi Digital Pada Pendidikan Madrasah

Gubernur Khofifah saat menghadiri Anugerah Inovasi Madrasah Digital Jawa Timur 2021 di Hotel Vasa Surabaya, Senin (3/1/2022).

Surabaya, Transnews.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur terus berbenah dan melakukan percepatan transformasi digital.

Menurutnya, transformasi digital adalah sebuah kebutuhan untuk mempermudah koneksitas sistem yang ada.

“Tidak ada kata terlambat untuk melakukan improvement, ayo berbenah dan percepat transformasi digital terutama di titik-titik strategis,” ungkap Gubernur Khofifah saat menghadiri Anugerah Inovasi Madrasah Digital Jawa Timur 2021 di Hotel Vasa Surabaya, Senin (3/1/2022) sore.

Khofifah menjelaskan, bahwa hampir di semua lini kehidupan saat ini selalu berkaitan dengan dunia digital. Seperti pendidikan, perdagangan, perbankan, kesehatan dan lainnya. Saat ini dakwah secara digital juga sangat efektif dan jangkauannya sangat luas.

baca juga :   Gubernur Khofifah Pimpin Upacara HUT ke-76 Provinsi Jawa Timur

Khofifah juga mengajak para pendidik di madrasah untuk mengasah kemampuan mereka di bidang teknologi digital secara konstruktif. Saat ini misalnya bagaimana anak-anak generasi alfa yang erat dengan dunia digital dapat diedukasi dalam memanfaatkan teknologi digital untuk hal-hal yang positif, konstruktif dan produktif. Generasi alfa adalah generasi yang lahir pada tahun 2010. Mereka akan menjadi pemimpin pada saat Indonesia emas tahun 2045.

“Jangan sampai kita menyesal karena mereka menggunakan alat komunikasi atau gadget untuk hal-hal yang tidak konstruktif yang tidak kita inginkan,” pesannya.

Namun demikian, lanjut dia, satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah pentingnya pendidikan akhlak, karakter moral bagi generasi penerus bangsa khususnya generasi Alfa yang hal ini tidak bisa dilakukan melalui digital. Menurutnya dalam proses pendidikan ada sisi – sisi yang hanya bisa dilakukan dengan memberikan contoh secara langsung seperti halnya pola-pola pengasuhan ( tarbiyah ) serta pendidikan sopan santun ( ta’dib ).

baca juga :   Gubernur Jatim Resmikan Operasional RS Yasyfin Pondok Modern Darrussalam Gontor

“Kalau proses ta’lim bisa secara virtual, termasuk tadris bisa mungkin setoran hafalan tapi kalau tarbiyah atau pengasuhan tidak bisa secara virtual, ta’dib atau pelajaran sopan santun, mengajari adab dan keberadaban tidak bisa dilakukan secara virtual butuh contoh dan praktek sampai akhirnya menjadi kebiasaan,” terangnya.

Oleh karena itu, Khofifah meminta jajaran Kemenag dan para pendidik ustadz – ustadzah di Madrasah untuk duduk bersama mencari solusi agar dapat membekali generasi Alfa dengan adab, sopan santun, tata krama dan etika yang baik di era digital sepeti saat ini.

baca juga :   Gubernur Jatim Salurkan Zakat Produktif untuk Pelaku Usaha Ultra Mikro

”Kakanwil Kemang bersama tokoh pendidik dan pengasuh pondok pesantren bisa cocokan merumuskan format kurikulum bagaimana proses pendidikan ada ta’lim, tadris , ta’dib , dan tarbiyah dimana tarbiyah dan ta’dib tidak bisa diberikan secara virtual maka kekuatan yang virtual dengan kekuatan yang Pembelajaran Tatap Muka (PTM), mohon betul-betul kita hitung perimbangannya,” pintanya.(hd)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com