Kadis Kesehatan Provinsi Jatim, Himbau Masyarakat Kurangi Sampah

Surabaya, Transnews.co.id – Hari Kesehatan Sedunia diperingati setiap tanggal 7 April setiap tahunnya, Kepala Dinas Kesehatan Prov Jatim, Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI. mengimbau kepada seluruh masyarakat Jatim untuk bersama-sama melakukan pengurangan sampah rumah tangga, mulai dari melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik hingga menerapkan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).

Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Sedangkan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Dikatakannya, berdasarkan buku panduan praktis 5 pilar STBM, Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2017, satu dari 10 rumah tangga membuang sampah sembarangan, membuang sampah ke.kali atau parit atau laut, dan satu dari 2 rumah tangga mengelola sampah dengan cara dibakar.

baca juga :   Wabup Sidoarjo Geram, Banyak Sampah Menumpuk Dijalan

“Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih belum optimal dalam menjaga kesehatan lingkungannya, sehingga dapat membantu mewujudkan kesehatan bumi yang berdampak pada kesehatan manusia,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, Hari Kesehatan Sedunia tahun ini mengambil tema “Our Planet, Our Health”, yang bermakna kesehatan manusia bergantung dengan kesehatan bumi. “Hal tersebut menandakan bahwa kita semua harus menjaga lingkungan demi mewujudkan kesehatan bumi, salah satunya dengan cara membuang sampah di tempatnya, melakukan pengelolaan sampah yang tepat sehingga bisa mengurangi volume sampah dan pembakarannya,” ujarnya.

baca juga :   Peringati HPSN 2022, DLH Kota Palangka Raya Gelar Aksi Pungut Sampah

Menurutnya, pada dasarnya pembakaran sampah memiliki dampak buruk untuk lingkungan dan kesehatan. Gas akibat pembakaran sampah bisa menyebabkan perubahan iklim yaitu kenaikan suhu di bumi yang mengakibatkan hilangnya keseimbangan siklus bumi dan perubahan musim hujan dan kemarau yang tidak dapat diprediksi sehingga berdampak pada berkurangnya ketersediaan air bersih.

Perubahan iklim tersebut, juga berpengaruh pada perubahan siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepty, sehingga bisa memicu meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

baca juga :   DLH Kota Tidore Usulkan Tambahan Armada Pengangkut Demi Tangani Sampah

Selain itu, pembuangan sampah sembarangan juga akan menimbulkan dampak menghambat aliran air dan berakibat terjadinya banjir, timbunan sampah menjadi tempat perkembangbiakan binatang pembawa penyakit, menimbulkan bau yang tidak enak, mencemari tanah, air tanah dan dampak lainnya.(hd)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com