Mumuh Muchtadji, Pelukis Imaji Riligi

TN.BOGOR l — Warna-warna cerah bertebaran. Membentuk kombinasi obyek dekoratif naif. Ada juga terselip realis dalam kombinasi yang tidak biasa, sehingga menimbulkan imajinasi bagi siapa saja yang melihatnya. Hal itulah yang terbaca bila kita melihat karya dari perupa Mumuh Muchtadji (72), yang beberapa karyanya menempel di dinding ruang pamer Cikindo ArtGalery – Parung, Bogor.

Imaji-imaji dalam karya Mumuh, adalah bentuk proses perjalanan seni rupanya, dimana ia mensamarkan obyek menjadi dekor yang penuh penghayatan pada sang pemilik hidup. Ia mencoba menyelami bentuk alam raya dengan imajinasi sesuai kehendak hatinya. Daun-daun yang membesar pada semak realis, bukan sekadar tempelan belaka, tetapi obyek nilai pada inajinasi riligi akan kehendak hati pada rasa syukur Sang Khalik yang telah memberikan kekuatan pikiran untuk Mumuh dalam prosed karyanya.

“Dalam mengoreskan warna saya mengalir saja, sambil menekankan rasa syukur pada bakat alam yang telah saya tempa sejak saya remaja,” ungkap Mumuh, Rabu (15/4/2020).

Mumuh mengaku bakat seninya memang mengalir dari keluarga besarnta. Dari mulai sang kakek yang penempa emas, orang tua, paman, yang semuanya adalah memilki keahlian pengrajin ysng tentu saja harus memiliki jiwa seni dalam penempaan barangnya.

“Awal menggeluti seni lukis saya lebih condong realis. Tetapi proses berkarya menempa saya untuk menemukan pola bentuk lukis yang saat ini mungkin jadi identitas karya saya. Meskipun ada dekoratifnya, tetapi perpaduan realis masih ada di sana. Hanya warna menyala, yang melengkapi menjadi identitas karya saya,” ungkap Mumuh.

Warna-warna menyala itu, tanpa disadari, merupakan semangat karya dan juga semangat mensyukuri pada apa yang telah Mumuh miliki. Tentu saja, proses karyanya ini selain sudah banyak menjadi koleksi para kolektor, juga tengah dalam persiapan untuk pameran.

“Hingga saat ini masih terus mengumpulkan karya, kalau sudah memungkinkan untuk dipamerkan, tentu akan menjadi ruang apresiasi yang perlu lebih ekstra saya siapkan,” kata Mumuh mengakhiri.*** (Gara)

Mumuh dengan salah satu karyanya. (Ft.PG)

 

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com