Menu

Mode Gelap

DAERAH

OJK Ajak Para Santri Waspadai Pinjol Ilegal

LOGOS TNbadge-check


					OJK Ajak Para Santri Waspadai Pinjol Ilegal Perbesar

Banyuwangi , Transnews.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember mengajak para santri untuk mewaspadai pinjaman online (pinjol) ilegal. Santri diminta cermat dalam memilih layanan keuangan dan agar tidak mudah tergiur dengan kemudahan yang dijanjikan.

Hal tersebut, disampaikan Kepala OJK Jember, Hardi Rofiq, dalam puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan yang digelar di Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, Tegalsari, Banyuwangi. Saat ini, katanya, banyak yang menawarkan pinjaman online dengan cara yang sangat mudah. Padahal, tanpa disadari mereka itu ilegal dan memberatkan konsumen.

“Pinjaman ilegal itu sangat tidak menguntungkan peminjam, kalau sudah terjerat jadi beban, dan tidak selesai-selesai. Ini harus kita hindari,” ujar Hardi, Jumat (22/10/2021).

Hardi pun menjelaskan, bahwa OJK saat ini tengah mengupayakan pinjaman yang legal dan lebih mudah diakses warga.

“Tengah diupayakan. Intinya, jangan gampang ikut pinjaman online. Kalau ragu apakah ilegal atau tidak silakan tanyakan kami, kami punya layanan khusus,” Ungkapnya.

Ditambahkan dia, kegiatan bulan inkluasi keuangan tersebut, digelar untuk mengenalkan dan mendekatkan pelajar maupun santri dengan literasi keuangan formal. Seperti layanan keuangan pelajar, asuransi mikro, dan reksadana mikro.

“Saya juga berharap semua pelajar memiliki tabungan di bank. Sehingga, terbiasa berhubungan dan melakukan traksaski keuangan secara resmi di bank,” tutur Hardi.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi santri di tengah maraknya fenomena pinjaman online ilegal yang ada di tengah-tengah masyarakat.

“Literasi keuangan semacam ini sangat penting untuk menghindarkan kerugian pada warga kita. Namun, di satu sisi ini juga menjadi pesan bagi kita semua bagaimana menyediakan layanan keuangan legal namun mudah diakses warga.

Perlu ada cara baru atau inovasi dari perbankan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan bertransaksi hanya melalui lembaga keuangan formal,” kata Ipuk.

Dalam kesempatan itu, Ipuk juga mengapresiasi OJK yang melakukan sosialiasi dengan menyasar kalangan santri. Kehadiran OJK dipesantren harus menjadi tonggak agar pesantren lebih terbiasa dengan akses keuangan.

“Ke depan, kami berharap OJK juga menggandeng lebih banyak lembaga pendidikan di semua jenjang di Banyuwangi untuk sosialisasi keuangan,” ungkapnya.

“Saya minta, OJK bisa berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan untuk memberikan sosialisasi kepada pelajar. Kalau mereka melek keuangan, ini bisa menjadi bekal mereka kelak jika mereka mulai memasuki dunia kerja,” pungkas Ipuk.(Hadi)

Baca Lainnya

Bupati Sidoarjo Subandi Sidak Proyek Betonisasi dan Pembangunan Jembatan di Kecamatan Taman

14 Desember 2025 - 20:48

Bupati Sidoarjo Subandi Sidak Proyek Betonisasi dan Pembangunan Jembatan di Kecamatan Taman

Gubernur Khofifah : Peran Strategis Perhumas Perkuat Persatuan Bangsa dan Daya Saing Indonesia di Tingkat Global

14 Desember 2025 - 19:11

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan), saat menerima cindera mata dari Ketua PERHUMAS Pusat Boy Kelana Soebroto (kiri) dalam acara Konvensi Humas Indonesia 2025 di Surabaya, Sabtu (13/12/2025).

Ketua Panitia Munas SWI 2026 Tinjau Lokasi Kegiatan 10.000 Relawan Peduli Lingkungan

13 Desember 2025 - 00:30

Ketua Panitia Munas SWI 2026 Tinjau Lokasi Kegiatan 10.000 Relawan Peduli Lingkungan

GWI Cabang Jember Salurkan 30 Paket Beras untuk Masyarakat Dhuafa Secara Door to Door di Desa Pancakarya

12 Desember 2025 - 18:30

Salah satu anggota GWI DPC, saat memberikan sembako kepada masyarakat