KARAWANG, transnews.co.id – Akibat kurangnya pengawasan dari dinas terkait terhadap pembangunan proyek yang saat ini sedang berjalan, berdampak buruk terhadap kualitas bangunan.
Hal ini seperti yang terjadi pada kegiatan pembangunan Turap Penahan Tanah (TPT) yang berlokasi di Desa jayamakmur, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang Jawa barat. Sabtu (23/11/24).
Dalam pelaksanaannya, proyek tersebut diduga dikerjakan asal jadi, serta diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.

Pantauan di lapangan, proyek tersebut juga diduga berjalan tanpa pengawasan dan terkesan ada pembiaran dari pihak PUPR Kabupaten Karawang.
Hal tersebut diketahui lantaran dalam proses pengerjaan, penataan turap terlihat dikerjakan terburu-buru dengan mekanisme hanya ditancapkan lalu diguyurkan adukan semen tanpa adanya proses pendasaran, sehingga hasilnya dikhawatirkan tidak akan maksimal.

Adapun pada galian pondasi, seharusnya digali terlebih dahulu. Akan tetapi, fakta dilapangan diketahui tidak digali.
Sementara itu, pada pemasangan batu kali langsung di pasang, begitu juga dari adukan semen yang terlihat asal tanpa takaran yang sesuai, sehingga muncul dugaan bahwa penataan saluran dikerjakan tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan disinyalir bermain curang.
Hal tersebut akhirnya menuai keluhan dari beberapa warga di sekitar. Mereka menyayangkan pengerjaan turap tersebut dikerjakan asal jadi, terlebih pada adukan campuran semen dan pasir yang tidak sesuai, serta kualitas pasir juga asal asalan.
“Kalo prosesnya begitu, ini sangat disayangkan, kerena bangunan tidak akan bertahan lama,” cetus seorang warga yang namanya enggan dipublikasikan. Sabtu(23/11/24).
Papan informasi pekerjaan
Untuk diketahui, proyek kegiatan penurapan di desa Jayamakmur itu dikerjakan oleh CV. Nuansa Bangun Semesta dengan pagu anggaran Rp. 189.479.000.00,- (seratus delapan puluh sembilan juta empat ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah ).
Berdasarkan papan informasi yang ada dilapangan, diketahui panjang turap adalah 125.00 M’ dan tinggi 1.0 M.
Namun, berdasarkan pantuan Transnews, pada pelaksanaannya diduga tidak sesuai dengan yang tertera di papan informasi, seperti pada tinggi pondasi yang hanya sekitar 80 – 84 CM.
Hingga berita ini ditayangkan,Transnews belum mendapatkan konfirmasi serta mengetahui siapa pelaksana maupun pemilik CV tersebut.













