KARAWANG, transnews.co.id – Pekerjaan Pengecoran fisik bangunan sarana dan prasarana akses jalan yang berada di tengah Empang,wilayah Desa Karyabakti Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang,nyaris seperti projek tak bertuan.
Projek dimaksud yang nyaris seperti projek tak bertuan dan terselubung,karena dilokasi pekerjaan selain tidak dipasang papan projek,tidak ada mandor atau pengawas,yang ada cuma para pekerja kasar yang ngecor.
Dampak tidak terpasangnya papan projek,publik dan sosial control tidak mengetahui kategori pekerjaan,secara swakelola atau kontraktual,Anggaran APBN atau APBD.
Juga tidak diketahui leading sektor Pekerjaan dimaksud, apakah lewat Perikanan atau DPUPR.
Bahkan Pemdes yang memiliki kewenangan wilayah Desa,tidak mengetahui projek yang berada di tengah Empang.
Menurut pihak Desa ” justru saya tau dari Bapak.tidak ada konfirmasi ke Pemdes,yang jelas Itu bukanlah kegiatan Pemdes. Ujar salah seorang pihak Desa. Saat dikonfirmasi awak media ini.
Lain halnya Menurut pekerja dilokasi pekerjaan yang berhasil dikonfirmasi awak media ini dan meminta namanya tidak Diexpouse.
“Pekerjaan mulai dikerjakan pada hari Kamis 18/8-2022, baru dikerjakan sekitar 60 meter dari volume 450 meter.
Secara pasti projek dimaksud apakah lewat Perikanan atau DPUPR saya tidak persis tau.
Sekalipun ada yang mengatakan bahwa pekerjaan pengecoran yang lokasinya ditengah empang Itu katanya dari perikanan, saya juga katanya pak, ujar pekerja.
Masih menurut pihak pekerja,Dari awal dilokasi pekerjaan memang tidak dipasang papan projek,hingga hari.
Alasannya apa saya cuma pekerja tidak tahu persis kenapa papan projek tidak dipasang. imbuhnya. (25/8-2022).
Terkait pekerjaan pengecoran jalan ditengah empang tanpa papan projek, dikomentari Js dari Sekber Wartawan Indonesia DPD Kabupaten Karawang.
Menurut Js”Papan projek penting sebagai sarana masyarakat mengetahui jenis kegiatan,sesuai UU KIP Nomor 14 Tahun 2008.Ujarnya.
Sebagaimana Kawan kawan ketahui saya datang langsung kelokasi pekerjaan, untuk mengetahui dari dekat dan jelas,ambil Fhoto dan video sebagai dicumentasi manakala diperlukan. Kata Js.
Bersama dan diketahui dengan mata telanjang.
“Papan begisting yang digunakan Tinggi 10 Cm,lebar jalan 120 Cm. Posisi Papan Begisting ditanam hingga kedalaman 6 Cm.
Sedangkan sebelum di cor objek Area di urug terlebih dahulu, membuat kondisi posisi Tanahnya menyembul ke atas.
Maka ketebalan coran yang areanya ditengah akan menghasilkan ketebalan coran diperkirakan 4 Centi Meter.
Ketinggian manakala dilihat dari samping atau pinggir coran 10 Cm sesuai tinggi begisting.
Padahal ketebalan ditengah hanya 4 Cm, dengan kata lain pekerjaan nonggong kuya. Jelas JS.
Untuk itu Js meminta pihak yang memiliki otoritas pemerintah dan APH melakukan inspeksi mendadak.
Mendatangi lokasi pekerjaan, lakukan evaluasi, lakukan Kordil, dan manakala ada perbuatan yang melawan hukum, konsekwensinya tentunya ditindak.
Menurut Js Diduga Pekerjaan pengecoran dimaksud berpotensi ada permainan kotor,modusnya begisting ditanam, mengakibatkan ketebalan tidak sesuai RAB.
Hingga Berita ini terexpouse pihak terkait leading sektor,Dinas dan pihak lainnya yang bersentuhan dengan pekerjaan belum dapat dikonfirmasi.24/8-2023. (Ysp)