Penguatan Kelembagaan Pertanian Perkuat Petani

NTB, Transnews.co.id – Provinsi Nusa Tengara Barat bisa dikatakan salah satu lumbung pangan nasional. Indikatornya bisa terlihat dari meningkatnya produktivitas para petani di sana secara signifikan.

Setahun silam, Kementerian Pertanian dibawah komando Menteri Syahrul Yasin Limpo mengucurkan bantuan Rp120 miliar untuk pembangunan pertanian di NTB. “Kita ingin memperkuat pertanian di NTB dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” ujar SYL-sapaan Menteri Pertanian- melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (27/10).

SYL menegaskan bahwa penguatan pertanian di NTB menjadi agenda yang amat strategis. Pasalnya NTB memiliki berbagai komoditas strategis yang menopang ketahanan pangan nasional. Selain padi, tak kalah hebatnya juga memiliki komoditas unggulan seperti jagung, bawang putih, bawang merah dan sapi.

“Maka dari itu, program-program yang bersifat penguatan kapasitas SDM penyuluh maupun petani terus kita masifkan,” jelasnya.

“Termasuk penguatan kelembagaan Kelompok Tani, itu sangat penting dalam merumuskan perencanaan program supaya lebih maksimal,” lanjut SYL.

Di Desa Soro Barat, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, para petani yang tergabung ke dalam Kelompok Tani So Pali menggelar konsolidasi. Tujuannya untuk merumuskan berbagai program peningkatan produktivitas petani.

baca juga :   Kementan Pastikan Stok Daging Jelang Ramadhan Hingga Lebaran Aman

Kepala UPTD Kecamatan Kempo, Nachin mengatakan, pertemuan membahas banyak hal. Terutama mengenai Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) penerimaan pupuk subsidi dan Kartu Tani. eRDKK merupakan dasar penyusunan kebutuhan pupuk bersubsidi yang dibutuhkan kelompok yang diverifikasi secara ketat.

“Dengan adanya e-RDKK ini memperketat penyaluran pupuk bersubsidi sehingga tidak diselewengkan dan mencegah duplikasi penerima pupuk,” kata Nachin.

Nachin menambahkan pihaknya juga membahas seputar pengajuan calon petani calon lapangan (CPCL) untuk kebutuhan benih tanaman yang didampingi petugas Penyuluh Pertanian Lapangan(PPL).

Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) Desa Soro Barat Syafrudin mengatakan kalau pertemuan ini sagnat penting untuk merencanakan poses penanaman panen dan pascapanen. Misalnya bagaimana cara tanam yang benar yang diatur oleh pemerintah agar produksinya meningkat.

Selain itu, fungsi penguatan kelembagaan tani juga penting. Karena kalau semuanya solid, maka setiap petani bisa meraih panen yang optimal, kesejahteraan meningkat.
Untuk menuju ke arah sana perlu kerja sama antara pengurus dan anggota.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan para pemangku kepentingan di bidang pertanian harus memiliki kemauan dan semangat yang kuat dalam menjaga dan mengawal ketersediaan pangan. Selanjutnya penyelenggara dan pelaku pertanian harus memiliki konsepsi dalam menggerakan terobosan guna berkontribusi dan mendukung keberhasilan pembangunan pertanian.

baca juga :   Sinergi Kementan untuk Tanggulangi Kasus Kematian Babi di Kalbar

“Salah satu elemen pentingnya adalah penyuluh. Mereka adalah garda terdepan dalam konteks penguatan SDM petani,” ujar Dedi. “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya gelaran kegiatan ini sebagai bagian dari konsolidasi penyuluh sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi,” lanjut Dedi.

Dijelaskan Dedi, dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian, diperlukan sumberdaya manusia pertanian yang maju, mandiri dan modern. Termasuk di dalamnnya adalah para penyuluh. Terkait hal tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bertanggungjawab terhadap peningkatan kualitas SDM pertanian dan kelembagaan pertanian nasional.

Terkait hal itu, maka disusun beberapa strategi yaitu standarisasi dan sertifikasi profesi pertanian, penyuluhan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, regenerasi dan penumbuhan minat generasi muda pertanian, pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi, serta penguatan kelembagaan petani.

baca juga :   Pertahankan Opini WTP, Kementan Tindak Lanjuti Rekomendasi Audit

“Pada Tahun 2020-2024, telah disusun langkah-langkah operasional yang terkait dengan dukungan penyuluhan pertanian dalam peningkatan kapasitas SDM pertanian dan kelembagaan pertanian,” tambah Dedi.

Adapun langkah yang dimaksud Dedi di antaranya penyebarluasan informasi pertanian melalui media elektronik, media cetak, dan e-learning. Pengembangan database penyuluhan pertanian terintegrasi, pengembangan sistem informasi penyuluh pertanian, penumbuhan dan pengembangan KEP/BUMP Korporasi Petani/KUB melalui jejaring dan kemitraan usaha, dan penumbuhan dan pengembangan poktan dan gapoktan melalui media kelas kemampuan poktan.

“Saya berharap, melalui pertemuan ini dapat dijadikan momentum yang baik oleh Para Kepala Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten serta jajarannya, para pengelola proyek IPDMIP serta penyelenggara penyuluhan pertanian di pusat, untuk bersama-sama berkomitmen dalam membangun sinergitas, kerjasama dan koordinasi,” jelas dia .

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com