DAERAH  

Penyuluh Dibekali Kompetensi Jurnalistik, Pembangunan Pertanian Tak Bisa Lepas dari Media

Bali, Transnews.co.id – Peran media sangat penting dalam keberhasilan program strategis nasional. Tak terkecuali di lingkup Kementerian Pertanian. Pemahaman mengenai media, kompetensi jurnalistik, dan fotografi memberikan nilai tambah tersendiri bagi ekosistem SDM di sektor pertanian.

Hal inilah yang menjadi latar digelarnya pelatihan Bimbingan Teknis Jurnalistik: Teknik Penulisan dan Fotografi, disela-sela giat koordinasi pimpinan kelembagaan penyuluh kabupaten lokasi IPDMIP Regional 1 dan Pendampingan Koordinasi Petani di Lokasi Food Estate Kabupaten Sumba Tengah.

“Untuk pembicara yang hadir dari Kompas. Bapak Andreas Maryoto (Wakil Redaktur Pelaksana Kompas), dan Demitrius Wisnu Widiantoro (Kepala Desk Foto Kompas),” ujar Panitia Penyelenggara Kegiatan, Zuroqi Mubarok melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (23/10).

Zuroqi mengatakan bahwa pertimbangan digelarnya Bimtek Jurnalistik lantaran kompetensi ini amat diperlukan bagi para penyuluh. Teknik penulisan dan pengambilan foto, sangat bertalian dengan peran mereka di lapangan dalam konteks pelaporan perkembangan program.

“Karena keseharian penyuluh itu penguatan sosialisasi program kepada para petani. Tentu dengan dibekali keilmuan jurnalistik, mereka akan lebih maksimal dari sisi membuat report program sampai bagaimana mengambil foto yang bagus di lapangan,” lanjut Zuroqi.

baca juga :   Panen Masih Berlangsung, Grobogan Siap Penuhi Kuota Jagung 30 Ribu Ton

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengapresiasi gelaran Bimtek Jurnalistik ini. Menurutnya, BPPSDMP terus berupaya meningkatkan peran jurnalistik dalam menyampaikan pesan positif dan membangun kepercayaan kepada masyarakat, dan stake holder.

“Peran Jurnalistik tidak hanya menyajikan data dan fakta, namun informasi yang disebar luaskan harus memberi rasa atau memberi kepercayaan kepada publik. Kami berharap kedepannya peserta mampu menyusun narasi dengan bahasa yang mudah dicerna masyarakat,” kata dia.

Dipaparkan Dedi, Bahasa merupakan alat komunikasi yang luar biasa, Bahasa yang digunakan setiap Negara berbeda beda. Sebagai contoh Bahasa Indonesia yang ditetapkan melalui Kongres Sumpah Pemuda tahun 1928 silam. Disamping itu, Bahasa Indonesia sebagai Bahasa daerah dan hak setiap warga Negara menggunakan Bahasa Indonesia yang telah diatur dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 36.

“Disinilah peran penting jurnalistik. Peserta harus mampu mengolah berita yang akan disajikan ke publik menjadi berita yang seiring dan selaras dengan visi misi masing masing instansi. Dalam hal ini Kementerian Pertanian,” lanjut Dedi.

baca juga :   Tinjau Food Estate Wonosobo, Mentan SYL: Kehadiran Teknologi Penting!

Begitu juga Foto berita tak kalah pentingnya. Bidikan foto dapat mempertajam isi berita dan mendukung peristiwa yang terjadi. Teknik pengambilan foto ini disebut fotografi jurnalistik. Fotografi jurnalistik jelas berbeda dengan bidang fotografi lainnya karena menggunakan bahasa visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat kode etik jurnalistik.

Melalui Bimtek Jurnalistik dan Fotografi, dan dengan kesediaan Narasumber dari Kompas, saya sangat berharap banyak akan muncul jurnalis jurnalis hebat dan kompeten yang selama ini tersembunyi. “Jurnalis-jurnalis ini nantinya yang akan memyajikan informasi tentang kegiatan dan keberhasilan Kementan dalam hal ini BPPSDDMP menyampaikan dalam bentuk berita dan tulisan lainnya,” jelas Dedi.

Hal senada diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. SYL-menegaskan kalau penguasaan media dan teknologi merupakan sebuah keniscayaan. Menurutnya, pembangunan pertanian butuh sosialisasi yang masif dari elemen media karena
sektor ini tidak bisa dilihat dari satu sisi atau sudut lain yang ada di pulau Papua atau pulau Jawa.

baca juga :   Sukses Bangun Smart Farming, Kementan Surprise dengan Capaian Duta Petani Milenial Bali

“Pertanian itu tidak bisa dilihat dari Jawa saja, atau dari Papua saja. Akan tetapi juga membutuhkan konsep yang komprehensif dan menyeluruh untuk semua wilayah. Oleh karena itu, peran media amat penting untuk mencapai konsep yang komprehensif tadi,” katanya.

Syahrul menyampaikan bahwa dukungan wartawan sangat berarti bagi kekuatan pertanian. Keduanya harus saling terikat demi melanjutkan dan mengembangkan pembangunan pertanian ke depan.

“Media kekuatan kementerian pertanian untuk pembangunan pertanian. Saya paham tugas wartawan, sebelum bupati saya juga adalah Kepala Biro Humas,” pungkasnya.(ez)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com