Hal itu dimaksudkan untuk menyiapkan program lapangan kerja baru bagi pemuda yang belum memiliki pekerjaan di Jawa Timur.
Menurut Kepala Biro Pemerintahan dan Otoda Setdaprov Jatim, Jempin Marbun selaku pimpinan rombongan studi banding Program Patriot Desa di Kompleks Gedung Sate Setdaprov Jabar,Selasa (9/3) mengatakan, studi banding dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Gubernur Jatim dalam upaya pemprov melakukan peningkatan kualitas tenaga kerja utamanya bagi kaum pemuda yang belum memiliki pekerjaan.
Dipilihnya Jawa Barat sebagai tempat studi banding, menurut Jempin, karena Jawa Barat kini telah mengembangkan Program Patriot Desa sejak tahun 2019 dan hingga tahun 2021 telah mencapai tingkat akselerasi. pekerjaan.
“Kami berharap, Pemprov Jabar bisa memberikan masukan apa apa yang harus kita persiapkan, baik secara teknis aturan perundang undangannya, OPD sebagai stakeholder apa saja yang harus terlibat maupun dari segi generasi mudanya sendiri,”tuturnya.
Kami juga melihat Jabar telah membuat program patriot desa sejak tahun 2019 dan menargetkan tahun 2022 sudah menjadi program mandiri,” tambah Jempin.
Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Benny Bachtiar saat menerima rombongan dari Pemprov Jatim mengatakan, Jawa Barat telah memulai Program Patriot Desa sejak tahun 2019 berupa building foundation dengan target 50 desa yang diawali dengan penyiapan sistem, penyiapan sumber daya dan sinergi stakeholder.