40 Negara Hadiri Konferensi Tingkat Menteri Tentang Otonomi Khusus Wilayah Sahara Barat

Rabat Maroko,transnews.co.id – Sedikitnya 40 Negara telah menghadiri konferensi para menteri dalam rangka memberikan dukungan atas program otonomi khusus bagi wilayah Sahara Barat di bawah kedaulatan Pemerintahan Kerajaan Maroko.

Konferensi yang dilaksanakan secara virtual itu dilaksanakan pada Jumat, 15 Januari 2021 lalu, dipimpin oleh Maroko.

Dari 40 Negara yang hadir tersebut, tidak kurang dari 27 negara diwakili langsung oleh pejabat level menteri dari negara masing-masing.

Pertemuan penting ini terselenggara atas prakarsa Pemerintah Kerajaan Maroko dan Amerika Serikat.

Berikut ini adalah risalah resmi hasil konferensi para menteri dimaksud dan daftar negara yang hadir pada pertemuan itu.

Ringkasan Konferensi:
1.Atas undangan Kerajaan Maroko dan Amerika Serikat, Konferensi Tingkat Menteri untuk mendukung usulan Otonomi Khusus bagi Sahara Barat di bawah kedaulatan Maroko diadakan secara virtual pada tanggal 15 Januari 2021.

2.Empatpuluh negara berpartisipasi dalam Konferensi, 27 di antaranya diwakili pejabat tingkat menteri

3.Sebagian besar peserta menyatakan dukungan yang kuat untuk Prakarsa Otonomi Maroko sebagai satu-satunya dasar untuk penyelesaian yang adil dan langgeng atas perselisihan regional ini.

4.Sebagian besar peserta mengapresiasi Pernyataan Resmi Amerika Serikat tanggal 10 Desember 2020, berjudul “Pengakuan Kedaulatan Kerajaan Maroko atas Sahara Barat,” yang menegaskan kembali dukungan untuk proposal otonomi Maroko yang serius, kredibel, dan realistis sebagai satu-satunya dasar untuk solusi yang adil dan langgeng atas sengketa wilayah Sahara Barat.

Pernyataan Resmi Amerika itu juga mendesak para pihak untuk melakukan diskusi dalam koordinasi dengan PBB tanpa penundaan waktu.

5.Sebagian besar peserta juga menggarisbawahi bahwa Proklamasi Kepresidenan atau Pernyataan Resmi AS memberikan panduan bagi upaya melanjutkan proses politik secara eksklusif PBB yang bertujuan untuk mencapai solusi politik yang langgeng, dengan Inisiatif Otonomi Maroko sebagai satu-satunya dasar realistis untuk solusi semacam itu.

Proklamasi ini akan memperkuat konsensus internasional untuk mendukung proses politik eksklusif PBB.

6.Konferensi tersebut menggarisbawahi keputusan dua puluh negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang telah membuka Konsulat Jenderal di Maroko, yakni di Kota Laayoune dan Kota Dakhla.

Langkah tersebut akan mendorong terbukanya peluang ekonomi dan bisnis untuk wilayah tersebut, memperkuat pengembangan wilayah Sahara sebagai pusat ekonomi untuk seluruh benua.

Hal itu juga akan memudahkan upaya-upaya mencapai solusi politik yang baik dan efektif atas perselisihan yang berlarut-larut ini.

7.Para peserta menyambut baik upaya pembangunan yang diluncurkan di wilayah tersebut termasuk dalam kerangka prakarsa “Model Pembangunan Baru untuk Provinsi Selatan” Maroko.

8.Para peserta berkomitmen untuk melanjutkan dukungan mereka bagi sebuah solusi, dengan berpedoman pada rencana otonomi Maroko sebagai satu-satunya kerangka kerja untuk menyelesaikan sengketa Sahara Barat.

Berikut Lampiran Daftar Negara Peserta Konferensi:

1. Zambia 2. Gabon 3. Gulnee 4. Comores 5. Bambi 6. Guinee Bissau 7. Equartolale Guinee 8. Malawi 9. Central Africa Republic 10. Togo

Kemudian:
11. Liberia 12. Sao Tome et Principe 13. Benin 14. Bahrein 15. United Arab Emirates 16. Sainte-Lucia 17. Antigua-and-Barbuda 18. Haiti 19. Guatemala 20. Dominica Republic.

21. Barbados 22. Jamaica 23. Maldives 24. Salvador 25. Senegal 26. Qatar 27. Saudi Arabia 28. Cote d’Ivoire 29. Djibouti 30. Eswatini 31.Republic of Congo 32.Jordan 33. Oman 34. France 35. Egypte 36. Paouasle New Guinee 37. Tonga 38. Koweit 39. Yemen 40. Burkina Faso. Source: Persisma.Org
Editor:Nas

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com