PASURUAN, transnews.co.id – SMAN Taruna Madani Bangil menunjukkan perkembangan signifikan meskipun awalnya beroperasi dengan fasilitas yang sangat terbatas.
Kepala sekolah, Imron Rosidi, mengungkapkan bahwa sekolah ini dahulu hanya memiliki satu ruang makan yang dijadikan asrama darurat.
Melalui gotong royong siswa dan orang tua, asrama putri akhirnya berhasil dibangun.
Sejak berdiri tahun 1997 dengan 97 siswa, kini jumlah siswa meningkat menjadi 118 orang. Sekolah ini menjunjung tinggi tiga pilar utama: keagamaan, kedisiplinan, dan pendekatan semi-militer, sejalan dengan Kurikulum Merdeka.
Pendidikan keagamaan menjadi keunggulan, termasuk program tahfiz yang mewisuda siswa yang hafal minimal satu juz, bahkan ada yang mencapai 15 juz.
Saat ini, SMAN Taruna Madani memiliki sembilan kelas, meski dua di antaranya masih meminjam ruangan. Empat ruang kelas baru tengah dibangun di atas lahan 24 x 200 meter, berkat dukungan dana dari orang tua siswa.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga direncanakan turut membantu pembelian lahan tambahan melalui anggaran 2025.
Citra sekolah semakin dikenal berkat penampilan di Gubernur Show, dengan pertunjukan drum band berpadu seni terbang dan selawat.
Dalam proses penerimaan siswa baru, sekolah menekankan pada tes kesehatan fisik dan mental selama 7–9 hari.
“Kecerdasan bisa dilatih, tapi kesehatan adalah prioritas,” ujar Imron.
Sebagai sekolah semi-militer, siswa wajib tinggal di asrama selama tiga bulan pertama tanpa pulang, serta penggunaan gawai dibatasi untuk kepentingan belajar atau akhir pekan.
“Kami ingin membentuk siswa yang fokus dan tangguh,” pungkas Imron.