Menu

Mode Gelap

DAERAH

Bupati Buleleng Instruksikan Penanganan Stunting Lebih Terstruktur dan Terukur

LOGOS TNbadge-check


					Bupati Buleleng Instruksikan Penanganan Stunting Lebih Terstruktur dan Terukur Perbesar

Buleleng, Transnews.co.id – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menginstruksikan agar penanganan stunting di Kabupaten Buleleng lebih terstruktur dan terukur.

“Saya yakin dengan apa yang dilakukan tim ini, ke depan penanganan stunting bisa terstruktur dan terukur secara kualitas maupun kuantitas. Mudah-mudahan tim ini bisa bergerak cepat dan serius,” ujar Agus Suradnyana dalam acara Pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Buleleng di Wantilan Praja Winangun Kantor Bupati Buleleng, Kamis (28/4/2022).

Agus Suradnyana menjelaskan guna mencapai kinerja penanganan stunting yang terstruktur dan terukur, diperlukan basis data yang baik. Untuk itu, pelaksana TPPS Kabupaten Buleleng diminta untuk membuat basis data yang baik dan terintegrasi. Mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga Kabupaten. Selain mengandalkan data dari pihak terkait seperti BPS dan Disdukcapil.

“Saya harap penanganan sesuai dengan basis data. Tidak hanya berpatokan basis data dari BPS saja yang berasal dari survei. Kita juga bisa membuat basis data berdasarkan data dari pemerintah desa. Jadi bisa diketahui apa penyebab stunting secara dominan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana TPPS Kabupaten Buleleng I Nyoman Sutjidra usai acara mengatakan berkat penanganan yang konsisten, angka stunting di Buleleng tinggal delapan persen lebih.

Angka tersebut tentu akan terus diturunkan hingga serendah mungkin. Presiden sebelumnya telah memutuskan agar angka stunting di Indonesia turun hingga 14 persen. “Khusus di Buleleng memang sudah di bawah itu namun kita terus genjot agar tidak ada lagi stunting. Sehingga sumber daya manusia yang kita miliki betul-betul merupakan generasi emas,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, jauh sebelum dikukuhkan pihaknya sudah banyak melakukan pertemuan dengan BKKBN Provinsi Bali. Untuk membahas pembentukan tim pendamping keluarga di masing-masing desa.

Lanjutnya, koordinasi juga dilakukan dengan tim yang sudah ditempatkan di masing-masing posyandu, sehingga, basis data dapat dikumpulkan dari pelaksana terbawah. “Kita akan mendapatkan basis data dari sana, sehingga bisa dilakukan penanganan khusus untuk pencegahan stunting,” tutup Sutjidra.

Baca Lainnya

Ketua Panitia Munas SWI 2026 Tinjau Lokasi Kegiatan 10.000 Relawan Peduli Lingkungan

13 Desember 2025 - 00:30

Ketua Panitia Munas SWI 2026 Tinjau Lokasi Kegiatan 10.000 Relawan Peduli Lingkungan

GWI Cabang Jember Salurkan 30 Paket Beras untuk Masyarakat Dhuafa Secara Door to Door di Desa Pancakarya

12 Desember 2025 - 18:30

Salah satu anggota GWI DPC, saat memberikan sembako kepada masyarakat

Kejaksaan Negeri Jember Salurkan Donasi Bencana Sumatera dan Aceh Melalui PMI

10 Desember 2025 - 20:48

Keluarga Besar Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember menunjukkan

Jelang Nataru, Kapolda Jatim Luncurkan Satgas Premanisme 2025 

10 Desember 2025 - 20:42

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto resmi meluncurkan Satgas