Kepala Stasiun Yang Hobby Jualan Alfamind, Tiga Bulan Cetak Omzet Puluhan Juta

JEMBER, transnews.co.id – Poniman (51) warga jalan kenanga gebang Kabupaten Jember, punya pekerjaan sehari-hari yang mentereng. Dibalik perawakannya yang kecil, ternyata bapak tiga anak ini adalah Kepala Stasiun Kereta Api, kamis (16/6/2022)

Sejak Desember 2020, Poniman menjadi Kepala Stasiun KA Kepanjen. Sebelumnya selama empat tahun dia menjadi Wakil Kepala Stasiun KA Kabupaten Jember. Namun dibalik jabatan yang disandangnya itu, pria yang mengaku usaha di dunia marketing adalah passion-nya ini, mampu mencetak transaksi Alfamind puluhan juta hanya dalam waktu relatif singkat

Poniman, mengatakan Awalnya saya menemukan Alfamind lewat iseng-iseng, buka buka Instagram (IG). Setelah saya lihat lebih jauh, tidak tahu kenapa tiba-tiba saya tertarik untuk bergabung dan menjadi store owner. Karena saya melihat Alfamind adalah milik Alfamart akhirnya saya seriusi, kebetulan saya memang suka jualan.

Alfamind adalah aplikasi toko virtual yang memungkinkan kita memiliki usaha berjualan sendiri, dengan modal yang minim. Alfamind menyediakan ribuan produk yang siap dijual, tentunya dengan skema keuntungan yang menarik,ungkapya.

Poniman menambahkan, akhirnya per 1 Maret 2022, saya resmi terjun. Di awal bergabung dengan Alfamind, pihaknya mampu mencatat transaksi Rp1 juta ke pembeli asal Kota Malang. Selanjutnya grafik transaksinya semakin meningkat. Pada bulan April hingga Mei saya mampu menutup transaksi di angka Rp22 juta. Jadi total selama bergabung tiga bulan Poniman mampu closing di kisaran Rp23 juta.

Produk yang ditawarkan Poniman memang beragam, mulai peralatan rumah tangga seperti rice cooker, air fryer, micro wave hingga tangga. Konsumennya pun tidak hanya berasal dari luar kota, melainkan juga luar pulau,,tuturnya.

Lebih mendalam poniman mengatakan.Bahkan ada permintaan tangga dari bahan alumunium yang saya kirim ke Sumatra,”

Salah satu produk yang cukup laris manis menurutnya adalah produk low carbo rice cooker. Tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi akan kesehatan menjadi salah satu faktor kenapa produk tersebut laku keras.

“Sebelum menjadi kepala stasiun, saya pernah bekerja di sebuah produk mesin cuci yang dari sisi pemasarannya membutuhkan ethos kerja yang kuat, karena harganya mahal dan hanya bisa dijangkau konsumen menengah atas. Bahkan saya juga pernah mencoba berjualan bisnis baju impor bekas yang saat ini kembali naik daun. Sampai menjadi juru tagih TVRI secara door to door pernah saya jalani,

Kini dengan berjualan di Alfamind, dirinya mengaku lebih mudah. Karena semua transaksi bisa dilakukan lewat hand phone (Android). Produk yang ditawarkan juga beragam dan komplit,tuturnya. (lrfak)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com