Lumajang, Transnews.co.id – Rumah Kita Berdaya diproyeksikan tidak hanya sekedar menjadi agregator tetapi juga diharapkan menjadi katalisator tumbuh kembang pelaku usaha mikro.
“Rumah Kita Berdaya ini menjadi agregator dari UMKM yang ada di Lumajang, ke depan bukan hanya agregator tetapi akan menjadi katalisator untuk mempercepat tumbuh dan kembang UMKM Lumajang tentu dengan dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah dan masyarakat secara luas,” ujar Plt. Kepala Bidang Usaha pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lumajang Samsul Nurul Huda saat dikonfirmasi di kantornya, Selasa (1/3/2022).
Samsul juga menyampaikan, bahwa menjadi katalisator dalam hal ini, Rumah Kita Berdaya diharapkan menjadi suatu wadah perubahan dengan berbagai inovasi pelayanan untuk mempercepat perkembangan usaha mikro.
Bukan hanya sebagai agregator atau ‘pengepul’ produk-produk yang mengkonsolidasi para pelaku usaha mikro dengan konsumen.
Selain itu, disampaikan Samsul, bahwa Rumah Kita Berdaya didirikan atas kolaborasi antara pelaku UMKM, Pemkab Lumajang dalam hal ini Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan KADIN Lumajang.
Pada Januari 2022 lalu, Menkop UKM Teten Masduki bahkan meresmikan wadah bagi pelaku usaha mikro Kabupaten Lumajang tersebut. Oleh karena itu, dirinya juga berharap, agar nantinya Rumah Kita Berdaya semakin berkembang dan menjangkau pasar lebih luas.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya juga aktif melakukan berbagai pelatihan bagi pelaku usaha mikro untuk meningkatkan kualitas produk termasuk juga memfasilitasi pengurusan izin seperti Nomor Izin Berusaha (NIB).
“Selain menjual barang secara langsung, pemasaran secara online juga harus digalakkan, kemudian juga membuat kalender event untuk mengenalkan Rumah Kita Berdaya agar lebih luas,” imbuh dia.
Sementara itu, Ketua Pokja Rumah Kita Berdaya Bahrul Wahid menjelaskan, bahwa dirinya menilai prospek bisnis di tempatnya cukup menarik dikembangkan di Lumajang untuk mengembangkan pelaku usaha mikro agar naik kelas.
“Keunggulan kita memiliki model bisnis sebagai agregator UMKM, jadi teman-teman bisa menaruh produknya atau berkolaborasi bisnisnya di Rumah Kita Berdaya,” jelasnya.
Namun, diakui Bahrul dalam satu bulan berjalan masyarakat masih memandang bahwa Rumah Kita Berdaya masih berbau ‘kedinasan’.
“Padahal ruang yang kita ciptakan ini untuk umum, kedepan kita kreasikan lagi bangunan ini untuk mengakomodir publik, agar mereka tidak canggung datang ke sini,” pungkasnya.