Menu

Mode Gelap

DAERAH

Bupati Sumenep: Masyarakat Sumenep Junjung Tinggi Toleransi Ummat Beragama

LOGOS TNbadge-check


					Bupati Sumenep Achmad Fauzi,SH,MH saat Simposium Peradaban Nahdlatul Ulama (NU), di Pendopo Keraton Sumenep, Sabtu (05/03/2022). Perbesar

Bupati Sumenep Achmad Fauzi,SH,MH saat Simposium Peradaban Nahdlatul Ulama (NU), di Pendopo Keraton Sumenep, Sabtu (05/03/2022).

Sumenep, Transnews.co.id – Masyarakat Kabupaten Sumenep sejak ratusan tahun telah memiliki sikap toleransi di tengah keberagaman suku, etnis, bahasa dan agama, sehingga sampai saat ini, masyarakat hidup berdampingan dengan aman dan damai.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH, MH, mengatakan, Kabupaten Sumenep sudah berusia 752 tahun sejak didirikan Arya Wiraraja pada tanggal 31 Oktober 1269, dan sampai saat ini, penduduknya terdiri dari lima suku bangsa yakni, Madura, Jawa, Bugis, Mandar dan Bajo.

“Kebhinnekaan itu tidak meruntuhkan dimensi kerukunan sosial di masyarakat hingga sampai saat ini,” jelas Bupati saat Simposium Peradaban Nahdlatul Ulama (NU), di Pendopo Keraton Sumenep, Sabtu (05/03/2022).

Salah satu bukti bahwa masyarakat Sumenep menghargai perbedaan adalah, tiga tempat ibadah di Desa Pabian Kecamatan Kota Sumenep yang sudah berdiri ratusan tahun, dengan jarak saling berdekatan satu sama lainnya.

Di Desa Pabian tersebut, ada tiga rumah ibadah berbeda yakni Masjid, Gereja dan Klenteng yang menunjukkan sebuah Kabupaten memiliki pesan perdamaian atau toleransi di antara kehidupan masyarakatnya.

“Sebagai bukti nyata bahwa masyarakat Sumenep sangat menjunjung tinggi toleransi dan menghargai kebhinnekaan,” tuturnya.

Pada sisi lain, Bupati meminta dukungan warga Nahdliyin dalam upaya mewujudkan semua program dan kegiatan untuk memberikan kesejahteran kepada seluruh masyarakat.

“Kami sangat mengharapkan dukungan dari warga NU untuk mendorong pembangunan Kabupaten Sumenep lebih baik lagi,” pungkasnya.

Pada Simposium Peradaban NU di Keraton Sumenep, dihadiri Ketua Umun PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuqi Mustamar, serta sejumlah tokoh lainnya seperti RKH. KHR. Ahmad Azaim Ibrohimy dan KH. D. Zawawi Imron.

Sementara itu, simposium peradaban NU tersebut digelar dalam rangka merayakan Hari Lahir (Harlah) NU ke-99, menyongsong usia satu abad, dan meneguhkan komitmen “Merawat jagat, membangun peradaban”. (hd)

Baca Lainnya

Ketua Panitia Munas SWI 2026 Tinjau Lokasi Kegiatan 10.000 Relawan Peduli Lingkungan

13 Desember 2025 - 00:30

Ketua Panitia Munas SWI 2026 Tinjau Lokasi Kegiatan 10.000 Relawan Peduli Lingkungan

GWI Cabang Jember Salurkan 30 Paket Beras untuk Masyarakat Dhuafa Secara Door to Door di Desa Pancakarya

12 Desember 2025 - 18:30

Salah satu anggota GWI DPC, saat memberikan sembako kepada masyarakat

Kejaksaan Negeri Jember Salurkan Donasi Bencana Sumatera dan Aceh Melalui PMI

10 Desember 2025 - 20:48

Keluarga Besar Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember menunjukkan

Jelang Nataru, Kapolda Jatim Luncurkan Satgas Premanisme 2025 

10 Desember 2025 - 20:42

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto resmi meluncurkan Satgas