DAERAH  

Jatim – Jabar Sepakat Tingkatkan Kerjasama Sektor Ekonomi, Industri dan UMKM

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (20/1/2022).

Surabaya, Transnews.co.id – Guna meningkatkan perekonomian serta pengembangan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Pemerintah provinsi Jawa timur dan pemerintah provinsi Jawa Barat sepakat meningkatkan kerjasama di empat sektor.

Kerjasama dua provinsi terbesar di pulau Jawa tersebut, ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman Pengembangan Potensi Daerah dan Peningkatan Pelayanan Publik oleh dua gubernur, serta Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Sinergi Pengembangan Industri serta Perdagangan, oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan masing-masing Provinsi, yang dilakukan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (20/1/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menawarkan kepada Gubernur Jabar untuk bersama-sama menjadi bagian dari penopang swasembada daging, dengan meningkatkan produksi sapi potong dan perah. “Produksi sapi potong Jatim per tahun 4,8 juta ekor sedangkan sapi perah 259 ribu ekor per tahun, kita siap memberikan pelatihan kepada tim teknis Jabar, sehingga bisa meningkatkan produksi sapi,” katanya.

baca juga :   Agri Bumi Pemasok Gula Aren untuk Kedai Kopi di Jabodetabek

Lebih lanjut dikatakannya, meningkatkan produktifitas yang ditunjukkan Jatim, tidak lepas dari dukungan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) milik Kementerian Pertanian RI yang ada di Singosari Kabupaten Malang.

Menurut Gubernur Khofifah, selama ini, Indonesia mengimpor daging sapi dari Brazil, Australia dan Newzeland. Namun dipastikan sudah terjamin kehalalan RPH-nya, serta higenis dan modern.

Melihat kondisi saat ini, dia optimis, Jatim dan Jabar mampu menopang kebutuhan daging.dan menyiapkan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) halal. “Sama-sama kita bergerak. Rasanya tidak sekedar kita swasembada daging, tapi kita juga menyiapkan RPH halal di Jatim dari 134 RPH baru 14 yang masuk kategori RPH halal,” imbuhnya.

baca juga :   Gernas BBI Aroma Maluku, Langkah Awal Pembentukan Kemampuan Pemasaran Digital Siswa SMK

Sementara, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil berharap, bisa meningkatkan volume kerjasama dan perdagangan antar provinsi. Selama ini, kerjasama seringkali pada tingkat Bisnis to Bisnis, dan sekarang ditingkatkan pada level government to government.

“Setelah persiapan sekian lama, hari ini kita tandatangani, dengan berbagai program kongkrit tentunya. Ke depan, kerjasama akan terus dilakukan dengan provinsi lain,” tambah Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.

baca juga :   Kanwil Kemenkumham Jatim Terima Aspirasi Pengungsi Internasional

Saat ini, jumlah penduduk Jabar, mencapai 50 juta jiwa. Menurut Kang Emil, swasembada pangan menjadi sebuah catatan selama Covid-19 yang harus dijaga kedaulatannya. Salah satu yang jadi masalah adalah, Jabar masih impor sapi.

“Kami ingin belajar dari Jatim, Balai Besar Inseminasi Buatan ada di Singosari, yang tentunya bisa menjadi tempat kami belajar,” jelasnya. (hd)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com