Kadisdik Riau Minta Sekolah Aktifkan Semua Pengaman Pencegahan COVID-19

Pekanbaru, Transnews.co.id – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Kamsol meminta kepada setiap sekolah di Riau untuk mengaktifkan semua pengamanan. Langkah ini dianggap mendesak sebagai upaya untuk mencegah transmisi lokal COVID-19 varian Omicron.

“Aktifkan semua pengamanan, tetutama scan barcode aplikasi PeduliLindungi untuk para tamu yang datang. Sekarang ada juga aplikasi yang dikembangkan oleh Polda Riau yang sudah bisa mendeteksi secara langsung bahkan hingga kontak eratnya. Intinya seluruh pengamanan harus diaktifkan,” katanya, Rabu (12/1/2022).

Dia mengatakan, salah satu pengamanan yang penting untuk diaktifkan yakni satgas penanganan Covid-19 yang sebelumnya telah dibentuk di sekolah-sekolah. Satgas diminta untuk melakukan pengawasan secara ketat di lingkungan sekolah terutama saat jam aktif belajar mengajar.

baca juga :   Cegah Tren Kasus Covid-19 Kembali Naik, Pemerintah Imbau Masyarakat Kurangi Mobilitas saat Libur Nataru

Selain itu, Kamsol juga meminta agar pihak sekolah memastikan fasilitas untuk penerapan disiplin protokol kesehatan selalu tersedia, dengan memastikan tempat cuci tangan berisi air atau botol hand sanitizer terisi dan jika perlu pihak sekolah menyediakan masker. Selain itu satgas juga perlu memastikan tidak adanya kerumunan di lingkungan sekolah.

Para tenaga pendidik, kata Kamsol, harus selalu diingatkan bahwa saat ini kegiatan pembelajaran tatap muka atau PTM 100% dilakukan masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Jangan sampai terjadi transmisi lokal Covid-19 varian Omicron di lingkungan sekolah sehingga membuat situasi kembali tak kondusif.

baca juga :   UPT RSBN Salurkan Bantuan Ikatan Alumni ITB Kepada Anak terdampak Covid-19

“Sekarang ini kita masih dalam status siaga darurat Covid-19. Jadi sekolah-sekolah kami dorong untuk tetap patuh pada protokol kesehatan. Jadi di sekolah itu tak ada jam istirahat selama proses belajar mengajar. Siswa langsung pulang,” kata Kamsol.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan memperkirakan puncak gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi pada pertengahan Februari 2022. Gelombang ketiga Covid-19 akan didominasi oleh varian Omicron dengan perkiraan angka kasus terkonfirmasi harian mencapai 60 ribu kasus, atau lebih tinggi dari varian Delta pada angka 50 ribu lebih kasus terkonfirmasi harian.

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com