DAERAH  

Kegiatan Demfarm Bantu Petani NTT Tingkatkan Produktivitas

NTT, Transnews.co.id – Praktik lapangan sangat penting dalam meningkatkan keberhasilan usaha tani. Kombinasi teori dan praktik terkait kompetensi pertanian, tentu akan semakin memperbesar peluang keberhasilan petani.

Hal itulah yang menjadi konsep dari program Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP). Bagaimana memberikan pelatihan berbasis teori dan praktik di lapangan kepada para petani. Salah satu item IPDMIP adalah sekolah lapangan (SL).

Di Borong Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai Timur, para petani di sana melakukan giat Demfarm atau Demonstrations Farm sebagai sarana penguatan SL yang sebelumnya digelar. “Ada dua lokasi Demafarm. Desa Sita Kecamatan Rana Mese dan Kelurahan Watunggene Kecamatan Kota Komba,” ujar Pendamping Khusus IPDMIP Stefanus melalui keterangan tertulisnya, Jumat (5/11).

baca juga :   Musim Hujan Datang, Petani Jagung Dompu Optimis Panennya Maksimal

Stefanus menambahkan, saat ini giat Demfarm maupun kegiatan penanaman sudah dimulai sejak beberapa pekan lalu. Berbekal dari pengalaman pelaksanaan Sekolah Lapangan IPDMIP dan kegiatan lain terkait upaya peningkatan produksi dan produktifitas, tanaman padi yang semakin meningkat.

“Biasanya hanya 3,8 ton perhekrar sampai 4,5 ton perhektar, sekarang produktifitas padi sawah sudah mencapai 5,2 ton perhektar sampai 6,5 bahkan dapat mencapai 8 ton atau 9 ton perhektarnya. Harapan masyarakat pelaksana Program IPDMIP ini tetap berlanjut pada tahun-tahun yg akan datang,” pungkasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengingatkan, IPDMIP harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak output dan outcome signifikan di lahan-lahan pertanian beririgasi.

“IPDMIP dapat berperan melalui kegiatan Training of Trainer (TOT), Training of Facilitator (TOF), Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) di tingkat provinsi (Kostrawil) dan kabupaten (Kostrada),” jelas dia.

baca juga :   Transformasi Perpustakaan Perkuat Pembangunan Pertanian

Dedi Nursyamsi mengharapkan NPIU dari IPDMIP dalam bekerja mencontoh tim sepak bola yang mengutamakan kerjasama tim, kemampuan individu sehingga dapat menerjemahkan dan melaksanakan arahan pimpinan. “Tim NPIU juga harus melakukan akselerasi semua kegiatan melalui proses yang cepat, sistematis dan taktis,” jelas dia.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan IPDMIP harus berperan dalam mendorong transformasi sistem pertanian tradisional menjadi modern. Transformasi ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas SDM pertanian.

“IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu. Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya.

baca juga :   Olahan Kentang Medians Tembus Pasar Amerika dan Cina

Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak. Sistem pertanian ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

“Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” pungkasnya. (moses/ez)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com