DAERAH  

Kementan: Penyuluh Pertanian Wajib Kuasai Teknologi

Bandung, Transnews.co.id – Penyuluh memiliki peran yang strategis dalam pembangunan pertanian. Mereka adalah garda terdepan sekaligus mata dan telinga pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian. Maka dari itu, berbagai program-program strategis di sektor pertanian sangat berkaitan dengan penyuluh.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pusat Penyuluh Pertanian, Bustanul Arifin Caya ketika menyampaikan arahan dalam acara bertajuk ‘Sosialisasi Pengembangan Teknologi Informasi Regional 1’. Kegiatan dilangsungkan di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/10).

“Maka dari itu pertemuan ini sangat penting untuk mengakselerasi program IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program) karena elemen utamanya adalah petani dan penyuluh,” ujar Bustanul melalui keterangan tertulisnya, Jumat (15/10).

Dijelaskan Bustanul, tujuan dari kegiatan ini yakni sebagai sarana sosialiasi pemanfaatan aplikasi penyuluh pertanian cerdas serta membuka wawasan bagi para pendamping dan pengelola IPDMIP, untuk berperan aktif dalam pemberitaan informasi tentang keberhasilan program IPDMIP.

“Kami harapkan juga ada peningkatan SDM penyuluh pendamping IPDMIP dalam rangka mensukseskan proses pemberdayaan petani di lokasi IPDMIP,” jelas Bustanul.

baca juga :   Mentan Targetkan Pengembangan 1 Juta Bibit dan Ekspor Jeruk Tiga Kali Lipat

Dalam menciptakan SDM yang profesional, mandiri dan berdaya saing tersebut di era revolusi industri 4.0, sudah barang tentu diperlukan penguatan kapasitas SDM dalam penguasaan Informasi dan Teknologi.
Menurut Bustanul, penyuluh di era pertanian 4.0 atau era digitalisasi pertanian harus mempunyai kemampuan di bidang teknologi informasi.

“Ini dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada para petani,” tambah Bustanul.

“Termasuk memperoleh berbagai informasi, baik informasi teknologi, pasar, maupun sumber-sumber pelayanan keuangan yang sangat dibutuhkan oleh para petani. Selain itu juga memudahkan para penyuluh dalam membantu para petani untuk akses yang lebih luas ke pasar untuk peningkatan nilain tambah dan pendapatan,” kata dia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi meminta para penyuluh harus aktif mengakses dan mengikuti berbagai data dan informasi serta yang telah disiapkan oleh Kementerian Pertanian. Yakni melalui berbagai aplikasi seperti Cyber Extension, SIMLUHTAN, MSPP, Ngobras, Bertani On Cloud, dan aplikasi/media lainya.

baca juga :   Strategi Kementan dalam Stabilisasi Harga Telur Ayam Ras

“Mereka kami harap aktif juga memberitakan informasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan IPDMIP dalam mendukung proses kecukupan pangan nasional dan kesejahteraan petani,” jelas Dedi.

Dedi berpesan agar para penyuluh jangan berhenti belajar dan pro aktif mencari informasi tentang pembangunan pertanian yang masa kini. “Penyuluh pertanian adalah salah faktor kunci keberhasilan pembangunan pertanian dalam memberikan kontribusi pembangunan pertanian,” tegasnya.

Mentan: Pembangunan Pertanian Mengarah Pada Transformasi Digital

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa kementeriannya berkomitmen penuh dalam mendorong penggunaan teknologi sebagai basis utama arah pengembangan pertanian ke depan. Dengan semakin masifnya perkembangan teknologi, maka tren kebijakan harus berorientasi ke arah sana.

“Pembangunan pertanian mengarah kepada proses transformasi digital,” ujar SYL melalui keterangan tertulisnya.

SYL memaparkan, dunia pertanian mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan kian masifnya penetrasi teknologi dan internet. Terlebih di tengah pandemi sekarang, dimana menjadi tantangan tersendiri untuk memilih metodologi dan strategi baru dalam konteks mengembangkan pertanian.

baca juga :   Penyuluh Garda Terdepan Pertanian, Simhultan Berperan Signifikan

“Itu yang kemudian melatari lahirnya Aplikasi Cerdas Pertanian. Ini adalah bentuk komitmen kami membangun pertanian berbasis teknologi. Makin memudahkan bagi para penyuluh maupun petani,” bebernya.

Menurutnya, kehadiran Aplikasi Cerdas Pertanian merupakan sebuah inovasi dan lompatan besar, karena memberikan kemudahan-kemudahan pada petani dan penyuluh. “Tidak lagi terhalang jarak, proses transfer pengetahuan dari pusat ke daerah lebih efektif,” jelas dia.

“Harus dijadikan momentum, khususnya kepada para petani milenial. Bagaimana masuk pada arena pengetahuan melalui pendekatan teknologi seperti halnya aplikasi ini,” pungkas SYL. (ez)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com