Penyandang Disabilitas di Jawa Timur Ikuti Bimtek Keterampilan

Sumenep, Transnews.co.id – Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur bersama Dinsos Kabupaten Sumenep menggelar bimbingan teknis (bimtek) di Kampung Inklusi 9-10 September 2021.

Kegiatan yang digelar di Desa Ambunten Tengah, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep diikuti sebanyak 15 orang penyandang disabilitas yang berdomisili di sekitar Desa Ambunten Tengah.

Dalam bimtek tersebut, mereka diajari keterampilan berupa pembuatan buket bunga dan anyaman dari daun pohon siwalan yang merupakan produk lokal sesuai potensi alam daerah Ambunten.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Jatim Sugiyono, Pekerja Sosial (Peksos) Madya Dinsos Jatim, Anggota DPRD Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Dinsos Kabupaten Sumenep, Camat Ambunten, Kapolsek, Danramil, dan Kades Ampunten Tengah hadir dalam acara tersebut.

Selain itu, ada juga Pendamping Disabilitas, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) setempat, Direktur dan Dosen STKIP PGRI Sumenep, serta EPC Consulting Sumenep.

baca juga :   Wagub Jatim Emil Dardak, Tinjau Perumahan Inklusif Disabilitas Trenggalek

Sugiyono mengatakan, dari 15 penyandang disabilitas yang mengikuti kegiatan, 1 orang dapat menghasilkan produk yang layak dipasarkan.

“Lima orang lainnya mampu menghasilkan produk yang bagus dan dengan bimbingan serta pendampingan dapat dipasarkan, sementara lainnya masih perlu bimbingan, pendampingan, dan motivasi lebih intensif lagi,” kata Sugiyono.

Dia melanjutkan, kegiatan ini juga memperoleh dukungan dan kerjasama dari STKIP PGRI Sumenep untuk bimbingan dan konseling jika diperlukan.

“Disabilitas akan lebih berdaya dan produktif jika setiap potensinya dapat diaktualisasikan dan dari sisi mentalnya mereka mendapatkan penerimaan secara penuh sehingga mereka dapat berkembang, lebih produktif, dan berdaya,” tegasnya.

Peksos Madya Dinsos Jatim, Ismi Wardani menambahkan, dari hasil bimtek tersebut, pihaknya merekomendasikan agar menyediakan alat dan bahan kerja yang memadai sehingga seluruh peserta dapat langsung memperagakan keterampilan yang diajarkan.

baca juga :   Kembangkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menparekraf Minta Masukan Ulama

“Melihat potensi para peserta, maka Kelembagaan Swadaya Masyarakat (KSM) Kampung Inklusi ini dapat dikaitkan dengan sistem sumber formal dan informal untuk pengembangannya, seperti Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian, dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang tertarik untuk pengembangan kapasitas disabilitas,” tuturnya.

Sementara, Nur Fitriana, anggota Komisi E DPRD Jatim menyebut Kampung Inklusi Sumenep mengubah paradigma bahwa disabilitas tidak dapat mengaktualisasikan dirinya.

“Stigma masyarakat inilah yang sebenarnya menjadi penghambat utama bagi disabilitas untuk menunjukkan kapasitas dan potensinya,” katanya.

Senada, Evi Febriyani, dosen Psikologi STKIP Sumenep memaparkan, peran dan partisipasi disabilitas banyak yang masih belum teraktualisasi, demikian juga dengan pendidikan mereka.

“Untuk tingkat SD sudah banyak yang memperhatikan, namun untuk tingkat SMP masih banyak disabilitas yang terhambat karena banyak SMP yg belum aksesibel untuk disabilitas,” jelasnya.

baca juga :   Cegah Penularan COVID-19, Babinsa Koramil Kangayan Dampingi Petugas Medis

Fajarisman dari Dinsos Kabupaten Sumenep menyampaikan bahwa pihaknya telah sejak lama melihat potensi yang dapat dikembangkan di desa ini, apalagi dengan adanya pemberitaan yang marak di televisi.

Sementara, Kepala Desa Ambunten Tengah Fatmiyatun mengaku tergugah melihat potensi kelompok itu.

Fatmiyatun berharap kegiatan dapat berkesinambungan dan tetap mendapat pembinaan dan pengembangan dari Dinsos dan dinas lain terkait penambahan ketrampilan lain, bahan baku, pemasaran, serta packaging. (HD)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com